Staf Khusus Presiden Jokowi, Lennis Kogoya meminta beberapa orang berbaju kotak-kotak yang membuat kerusuhan di Kemendagri untuk dilepaskan.
“Ini yang ditahan sebelas orang ini keluarkan saja tidak usah diproses dulu. Nanti takutnya di sana bikin massa seperti begitu,” kata Lenis di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Jumat (13/10).
Lenis khawatir, setelah ditahan dan ditetapkan tersangka, warga Papua lainnya membuat kerusuhan lagi sebagai bentuk solidaritas teman-temannya di Jakarta.
“Nanti takutnya di sana bikin massa seperti begitu. Nanti keluarga ribut (dengan) tahanan di dalam, bikin ribut lagi. Lebih baik kasih pulang saja. Malah risiko kita,” ungkapnya.
Lenis menduga, perusakan terhadap kantor Kemendagri akibat rasa kesal massa yang menggelar unjuk rasa. Kejadian tersebut, kata dia, diyakininya tak direncanakan dan merupakan tindakan emosi spontanitas.
“Jadi seperti yang kemarin, terjadi spontan terjadi ini. Ini kan tidak terduga, tiba-tiba kemarahan begitu. Karena rasa kesal mungkin,” kata dia.
Pada Rabu (11/10) kemarin, kantor Kemendagri diserang massa yang mengatasnamakan pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati Tolikara Papua, John Tabo dan Barnabas Weya. Massa yang menggelar unjuk rasa tersebut menuntut mendagri mengesahkan pasangan tersebut.
Putih putih demo dengan jutaan masa berjalan dengan damai kemudiaan ramai ramai pemimpinnya di tangkepi, ini kotak kotak yg hanya segelintir orang sudah bisa bikin kerusakan tetapi tetap dilindungi. Ini menggambarkan sesuatu banget di mata masyarakat.