Saat ini Indonesia butuh pemimpin petarung yang ahli ekonomi bukan dari kalangan militer karena bukan kondisi perang.
“Dibutuhkan saat sekarang adalah pemimpin seorang petarung yang sangat ahli di bidang ekonomi, mampu mengelola hutang negara,” pengamat kebijakan publik, tokoh pergerakan 77-78 Syafril Sjofyan, Kamis (5/10).
Kata Syafril, pemimpin petarung ahli ekonomi mampu meningkatkan kemandirian (tidak tergantung kepada asing/negara manapun) tanpa menambah hutang, melonjakan pertumbuhan ekonomi mencapai 7 – 9 % hingga bisa mengejar ketertinggalan dari RRC.
“Di era SBY angka pertumbuhan stag diangka 6%, dan di era Jokowi stag diangka 5%,” jelas Syafril.
Syafril mengatakan, Indonesia butuh seorang pemimpin petarung yang mampu memperkecil jurang si kaya dan si miskin.
“Peminpin petarung mampu menyamakan harga kebutuhan pokok seperti daging, gula dan lainnya dengan harga di luar negeri, selama ini beberapa harga kebutuhan pokok dua kali dari harga negara tetangga seperti Malaysia,” papar Syafril.
Selain itu, ia juga mengatakan, Indonesia tidak butuh pemimpin ahli hukum.
“Karena jika hukum ditegakan sama terhadap setiap orang selesai, apalagi jika kesejahteraan meningkat angka kriminalitas turun.