Banyak orang yang dituding anggota dan simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI) menjadi korban dari Orde Baru.
Demikian dikatakan Ketua Bidang Kebudayaan dan Hubungan antar-Umat Beragama PBNU Imam Aziz, Ahad (17/9) dikutip dari Tempo Online.
Kata Imam, pemutaran film G30S/PKI hanya menjadi alat propaganda Orde Baru. “Rakyat sudah tidak percaya kebohongan yang dibuat rezim Orde Baru,” ungkap Imam.
Selain itu, ia menyebut film yang dibuat oleh sutradara Arifin C.Noer pada 1984 itu sebagai film horor murahan. Sebab, kata dia, semua sudah terbuka siapa dalang gerakan yang menyebabkan terbunuhnya tujuh jenderal TNI AD tersebut.
TNI AD menginstruksikan seluruh prajuritnya untuk menggelar nonton bareng film Pengkhianatan G 30S PKI. Instruksi yang ditujukan untuk seluruh jajaran TNI AD di daerah ini menyebar lewat pesan pendek.
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Wuryanto mengatakan pemutaran film G 30S PKI ini penting untuk mengajak generasi muda membaca sejarah.
Ia menilai, sejak era reformasi sejarah, Pancasila, dan budi pekerti kurang diajarkan di bangku sekolah. Dia juga menyebutkan sejumlah alasan lain yang mendasari lembaganya perlu mengajak masyarakat menonton film tersebut.
