Di era pemerintahan Jokowi prestasi Indonesia paling buruk dalam sejarah ikut serta Indonesia pesta olahraga di kawasan Asia Tenggara atau SEA Games.
Indonesia tetap berada di ranking lima meski mendapat sumbangan enam emas dari lifter Deni (69 kg putra) dan Ketut Ariana (77 kg putra), serta pesilat putri Wewey Wida (Kelas B), pebulu tangkis Jonatan Christie (tunggal putra), peski air M Zahidi Putu (jumping putra), dan taekwondoin putra Ibrahim Zarman (63kg). Total, Indonesia mengoleksi 38 emas, 62 perak, dan 89 perunggu.
Meski hari ini masih ada tujuh nomor pertandingan, dari cabang olahraga (cabor) renang disiplin loncat indah (2 nomor), ice skating (4), dan angkat besi (1). Namun, peluang Merah Putih menyalip Singapura yang berada peringkat empat dengan 56 emas, 54 perak, dan 72 perunggu sudah tertutup.
Dengan demikian, Indonesia harus berlapang dada jika capaian ini menjadi hasil terburuk yang diraih Merah Putih di SEA Games.
Indonesia sudah dua kali menempati posisi lima, tepatnya pada 2005 dan 2015. Namun, hasil di negeri jiran menjadi koleksi emas terkecil Indonesia di SEA Games. Sebelumnya, pada 2009 di Thailand yaitu 43 emas, ranking tiga.