Hanya orang tolol yang mencurigai kedatangan Sekjen Partai Komunis Vietnam Nguyen Phu Trong ke Indonesia dan bertemu dengan Presiden Jokowi.
Demikian dikatakan Koordinator Brigade Jokowi, Mulyono Hadisubroto kepada suaranasional, Selasa (22/9). “Kunjungan Sekjen Partai Komunis Vietnam itu tidak menyebarkan ideologi,” kata Mulyono.
Kata Mulyono, kunjungan Sekjen Partai Komunis Vietnam tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD 45. “Ini memperkuat hubungan diplomatik kedua negara. Apalagi secara ideologi, komunis sudah hilang dan digantikan kapitalisme,” ungkap Mulyono.
Menurut Mulyono, bisa jadi Sekjen Partai Komunis Vietnam ingin banyak belajar dari Indonesia tentang Pancasila dan toleransi. “Pancasila sudah menjadi ideologi yang diakui hebat negara lain,” papar Mulyono.
Selain itu, kata Mulyono, beberapa partai di Indonesia pernah melakukan kunjungan ke partai komunis China. “Dan kunjungan itu tidak menyebabkan Indonesia menjadi komunis,” pungkas Mulyono.
Sekjen Partai Komunis Vietnam Nguyen Phu Trong dijadwalkan akan berkunjung ke Indonesia. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pun memberikan penjelasan soal kedatangan Nguyen ke Idnonesia.
Menurut Retno, kedatangan Nguyen ke Indonesia merupakan urusan resmi kenegaraan. Tidak ada hubungannya dengan ideologi negara Vietnam, yaitu komunis.
“Sekali lagi dealing kita dengan Vietnam adalah urusan kenegaraan. Tidak ada urusannya dengan ideologi,” tegas dia.
Kunjungan Nguyen ke Indonesia merupakan kunjungan balasan setelah Wakil Presiden Jusuf Kalla bertemu dengan Wakil Perdana Menteri Vietnam Vuong Dinh Hue pada Juli 2017.