Menteri pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendi berupaya adu domba keluarga Gus Dur dengan kalangan NU dengan cara mengundang Yenni Wahid di kantor Kemendikbud.
“Setelah bertemu Mendikbud, Yenny Wahid mengisyaratkan setuju FDS. Ini terlihat ada adu domba NU dengan keluarga Gus Dur,” kata Koordinator Pemuda Aswaja Nur Khalim kepada suaranasional, Rabu (16/8).
Kata Nur Khalim, dalam pertemuan itu, hadir juga pemerhati pendidikan yang juga putri Prof Qurasih Shihab, Najeela Shihab.
“Najeela tidak mau mengomentari FDS setelah bertemu Muhadjir. Anehnya Yenny Wahid justru terlihat mendukung FDS dan menyatakan kebijakan Mendikbud itu tidak menggerus madrasah diniyah,” jelas Nur Khalim.
Nur Khalim mengatakan, saat ini, warga NU satu komando dengan PBNU untuk menolak FDS karena kebijakannya merugikan madrasah diniyah.
“Kita hormati keluarga Gus Dur, warga nahdliyin tidak terpancing diadu domba. Nahdliyin harga mati tolak FDS,” pungkas Nur Khalim.
Sebelumnya Putri Gus Dur, Yenny Wahid menyebut ada kesalahpahaman tentang full day school (FDS).
“Anak yang mau sekolah madrasah diniyah masih ada cukup waktu untuk melakukan itu. Itu pertama, kesalahpahaman. Jadi, tidak ada full day school. Tidak ada,” ujar Yenny Wahid.
Yenny menerangkan, persoalan delapan jam pelajaran yang selama ini diributkan tidak akan diberlakukan untuk siswa. Tetapi, diberlakukan untuk guru. Tujuannya, Yenny mengatakan, untuk membantu agar guru bisa mendapatkan tunjangan profesi.