Kelompok antiPancasila dan radikal yang meminta patung jenderal perang China Kwan Sing Tee Koen di Tuban dirobohkan.
Demikian dikatakan Koordinator Pemuda Aswaja Nur Khalim kepada suaranasional, Rabu (2/8). “Patung itu dibiayai sendiri dari saudara-saudara Tionghoa bukan dari negara,” ungkap Nur Khalim.
Kata Nur Khalim, keberadaan patung Kwan Sing Tee Koen justru akan meningkatkan pariwisata di Indonesia dan menumbuhkan perekonomian di Tuban. “Kalau dirobohkan justru memubazirkan uang. Patung itu sudah dibangun dengan biaya yang sangat mahal,” ungkap Nur Khalim.
Menurut Nur Khalim, saat ini Indonesia dalam bahaya kelompok radikal yang ingin menghancurkan kebhinnekaan. “Indonesia itu terbangun dari berbagai suku termasuk dari etnis China. Hubungan Indonesia dengan China sudah terbangun sejak lama. Jangan sampai dihancurkan oleh sekelompok rang saja,” jelas Nur Khalim.
Ia meminta pemerintah untuk bertindak tegas kepada kelompok yang ingin menghancurkan Patung Kwan Sing Tee Koen di Tuban. “Polisi harus tegas terhadap orang-orang yang ingin menghancurkan patung Kwan Sing Tee Koen,” pungkasnya.