Ratusan warga NU desa Sumber Rejo, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur menolak berdirinya Sekolah Menengan Pertama Islam Terpadu (SMP IT)
“Kami menolak secara mutlak sekolah Nurul Fikri yang fahamnya dan aqidahnya tidak sama dengan Nahdlatul Ulama,” kata Ketua MWCNU Wonoayu, Arif Ja’far, seperti dikutip dari laman Sangpencerah.
Ia menegaskan bahwa tidak mungkin ada dua faham yang bersebarangan berada dalam satu wilayah yang sama.
“Walau bagaimanapun jika dalam satu kampung ada dua faham yang bersebarangan, jangka panjang atau jangka pendek pasti akan ada konflik sosial,” tukasnya.
Perdebatan ini pun dibahas di balaidesa Sumber Rejo, baik kubu kontra dan pro terhadap pendiran SMP IT tersebut saling beradu argumentasi. Namun penolakan ini pun dikawal langsung oleh tim Banser Sidoarjo untuk mengupayakan agar tidak ada pertikaian yang lebih parah lagi.
Namun demikian, Ketua Yayasan Attoiyibah Nurul Fikri Sidoarjo, Saikhul Arifin membantah jika yayasan yang dikelolanya itu tidak memiliki faham yang bertentangan dengan faham NU.
Hanya dengan aksi penolakan tersebut, ia menyatakan jika pihaknya menerima dan tidak akan mendirikan SMP IT di wilayah tersebut.