Pada acara gelaran Asia Junior Championship kini menjadi sorotan publik bulutangkis Tanah Air. Selain karena digelar di kandang sendiri, turnamen ini pun diyakini bakal jadi tonggak munculnya para bintang baru bulutangkis.
Salah satu yang cukup menarik perhatian dalam ajang ini ialah pemain tunggal putri asal Iran, Samin Abedkhojasteh. Meski sudah kalah di babak pertama dari pemain Indonesia, Savira Sandradewi, Samin rupanya menyimpan sejumlah ambisi besar.
Kiprahnya di arena bulutangkis dunia, rupanya menjadi tantangan tersendiri baginya yang datang dari negara di mana cabang bulutangkis tidak terlalu populer.
Kondisi ini pun justru menjadi awal motivasi bagi Samin yang hendak mengibarkan kejayaan negerinya melalui prestasi bulutangkis. Bintang tunggal putri Spanyol, Carolina Marin disebut Samir sebagai sumber inspirasi bekerja keras merengkuh prestasi besar.
“Pemain favorit saya adalah Carolina Marin. Saya suka cara bermainnya. Saya juga ingin seperti dia, datang dari Spanyol yang tidak familiar dengan bulutangkis, tapi karena prestasinya, orang Spanyol mulai kenal bulutangkis. Saya ingin seperti Marin. Karena di Iran olahraga yang terkenal hanya sepakbola dan gulat,” papar Samin yang dilansir Badminton Indonesia.
“Targetnya saya ingin mewakili negara di level-level dunia, seperti Olimpiade, Kejuaraan Dunia dan Kejuaraan Asia,” ucapnya seperti kami kutip dari viva.co.id.
Samin juga berbagi cerita mengenai bulutangkis di Iran. Di sana, bulutangkis hanya memainkan nomor tunggal dan ganda putra-putri, namun tidak ganda campuran. Saat berlatih, atlet putra dan putri pun melakukannya pada sesi yang terpisah.
“Kami juga punya turnamen Iran International Challenge, dan hanya memainkan nomor tunggal dan ganda saja, tidak termasuk ganda campuran,” pungkas Samin.
Samin yang menggunakan hijab juga menjadi salah satu daya tarik penonton, karena jarang sekali ada pemain bulutangkis yang menggunakan hijab.