Ada dugaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bermain sinetron dengan tidak menahan Setya Novanto (Setnov) setelah ditetapkan tersangka dalam kasus E-KTP.
“Kita harus mengkritisi KPK, kenapa Setnov sudah jadi tersangka tidak segera ditahan dan diberi baju oranye, ini ada dugaan KPK main sinetron,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Rabu (19/7).
Kata Muslim, KPK sedang dimainkan kekuatan tertentu agar penguasa terlihat bersih dengan ditetapkannya Setnov sebagai tersangka.
“Setnov sebagai aktor yang dimainkan sang sutradara mengikuti dengan lancar, dan tentunya ada jaminan tidak masuk penjara,” papar Muslim.
Muslim mengatakan, kasus Setnov pun akan memasuki drama dengan praperadilan dan kemungkinan ditolak. “Waktu masuk praperadilan lama dan publik melupakan kasus Setnov untuk tidak ditahan,” jelas Muslim.
Menurut Muslim, selama masa menuju praperadilan ini, terjadi lobi politik Partai Golkar dengan penguasa. “Lihat saja, pasca Setnov tersangak, Golkar tetap menyatakan mendukung Jokowi dan Ketumnya masih dipegang Setnov, ini indikasi kuatnya pengaruh Setnov di Golkar,” papar Muslim.
Selain itu, ia mengingatkan, KPK pernah menetapkan tersangka mantan Direktur Pelindo II RJ Limo tetapi sampai sekarang tidak ditahan. “Kemungkinan Setnov akan mengalami seperti RJ Lino,” pungkas Muslim.
