Alur cerita penangkapan teroris di Indonesia mirip anak Taman Kanak- kanak (TK) saat main petak umpat.
Demikian dikatakan pengamat politik dan sosial Tengku Zulkifli Usman dalam pernyataan kepada suaranasional, Senin (3/7).
“Padahal katanya Kapolri-nya lulusan P.hD dan ahli ilmu kontra terorisme, mantan kepala BNPT,” jelas Tengku Zulkifli.
Kata Tengku Zulkifli, Polisi dalam memberantas terorisme tidak canggih, minim ilmu tentang teroris, awam dan terkesan membodohi. “Jangan-jangan ciri-ciri teroris beneran saja tidak paham sampai sekarang,” kata Tengku Zulkifli.
Tengku Zulkifli meminta aparat kepolisian untuk menangkap terorisnya, adili, bongkar fakta serta jaringannya.
“Jangan tembak mati lalu langsung nuduh dia jaringan A atau B, tidak nyambung,” ungkap Tengku Zulkifli.
Kata Tengku Zulkifli, aparat kepolisian harus terbuka dalam pemberantasan terorisme sehingga tidak menimbulkan kecurigaan dari masyarakat.
“Dibuat terang aja pak, zaman sekarang serba mudah, jangan abal abal begitu, gak semua masyarakat Indonesia bodoh dan bisa dibodohi,” pungkas Tengku Zulkifli.