Pandangan Aktivis GEMASABA Riau terkait Pertemuan Pimpinan GNPF MUI dengan Presiden Joko Widodo

Aktivis GEMASABA Riau
Aktivis GEMASABA Riau

Meskipun dalam beberapa tahun ini, semenjak usainya pelaksanaan hajatan PILPRES tahun 2014 dan kontestasi PILKADA DKI Jakarta baru-baru ini. tidak sedikit dari kita memandang negatif antara GNPF MUI maupun Pemerintah Pusat. Semuanya atas dasar kepentingan mereka semua,” ungkap Larshen Yunus, Aktivis GEMASABA Riau.

Kita tidak bisa menilainya dalam keadaan mentah dengan perspektif  masing-masing. Segala sesuatunya tentu memiliki dasar atas berbagai sikap yang telah mereka lakukan. Bagi para Ulama yang tergabung didalam naungan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia, semata-mata mereka hanya melakukan hal tersebut, sebagai kewajiban selaku umat Muslim. Kendati demikian, tak lantas semua khalayak menerima pernyataan tersebut. ada juga yang berpendapat, bahwa kehadiran GNPF MUI hanyalah sebagai tameng untuk kepentingan Politik Praktis.

Namun banyak juga dari kita mengatakan, kehadiran mereka sebagai tolak ukur dalam pembelajaran politik yang sesuai dengan kaidah keislaman. Selama ini terlihat bahwa GNPF MUI bersebrangan dengan kebijaka-kebijakan Pemerintah Pusat, Oleh karenanya, wajar saja pemberitaan tentang pertemuan mereka mengejutkan semua orang.” tukas Larshen Yunus yang juga menjabat sebagai Ketua DPC GEMASABA Kota Pekanbaru.

Setelah sebelumnya kabar pertemuan mereka simpang siur, namun ternyata benar terjadi, seketika selesainya pertemuan dan silaturrahim antara Presiden Joko Widodo dengan ibu Megawati Soekarno Putri, di Jalan Teuku Umar, Menteng-Jakarta Pusat. Yaitu dikediaman Pribadi Ketua Umum PDI-Perjuangan tersebut. Presiden lantas melanjutkan agendanya, untuk segera kembali ke Istana, dalam rangka memenuhi pertemuan dari utusan pimpinan GNPF MUI.

Pada saat pertemuan tersebut, masing-masing dari mereka ditemani oleh beberapa pejabat teras. Presiden Jokowi sendiri ditemani oleh beberapa Menteri, yaitu Menkopolhukam Wiranto, Mensesneg Pratikno dan Menteri Agama, Lukman Hakim Syaifuddin.  Sedangkan dari rombongan pihak GNPF MUI langsung dipimpin oleh Bachtiar Nasir selaku Ketua dan Zaitun Rasmin Wakil Ketua.” jelas Larshen Yunus, disela-sela kunjungan silaturrahimnya kekediaman Gubernur Riau (27/06/2017).

Meskipun kami tidak diibukota, namun harapan kami sangatlah besar, agar pertemuan tersebut memiliki makna yang terbaik bagi negeri ini. apapun ceritanya, kesuksesan dari jalannya roda pemerintahan ini, tergantung dari doa’ restu para ulama, menurut Larshen Yunus, bahwa GNPF MUI sudah menunjukkan itikad baiknya kepada para penyelenggara negeri ini, mereka harus kita acungi jempol. Sudahpun ulama besar, mereka mau berbesar hati untuk menemui Presiden Joko Widodo.

Dengan demikian, sudah jelas, bahwa momentum Perayaan Idul Fitri 1438 Hijriyah kali ini memiliki makna yang sangat dalam. Idul Fitri telah dapat menyatukan kita, yang dulunya bersitegang, sekarang sudah mulai mencair. Idul Fitri sudah menunjukkan bahwa sejatinya hanyalah Pertemuan dan Silaturrahim yang bisa menyelesaikan semua Persoalan. yang selama ini ngak mungkin terjadi, ternyata bisa terjadi,” cetus Larshen Yunus mantan Pimpinan Kelompok Cipayung Provinsi Riau.

Dari pertemuan tersebut, Presiden Republik Indonesia, melalui Prof Pratikno selaku Menteri Sekretaris Negara, menyampaikan bahwa pihak dari GNPF MUI hanyalah semata-mata ingin mencoba memperbaiki situasi, kalau tidak ada yang mengalah satu sama lainnya, mau dibawa kemana negeri ini. mungkin mereka selaku Ulama memiliki pandangan yang sangat jauh dari nalar kita,” ungkap Mensesneg.

GNPF MUI juga hanya meminta agar diberikan ruang dan fasilitas jalur komunikasi dengan pihak istana negara. Agar kedepannya, jalinan silaturrahim antar mereka dapat terjalin dengan baik. Atas pertemuan tersebut, dari masing-masing pihak telah memiliki hasil yang tentunya bermanfaat bagi kita semua. GNPF MUI sendiri juga turut memberikan Apresiasinya terhadap Pemerintahan Joko Widodo saat ini. merujuk dari informasi media center DPC GEMASABA Kota Pekanbaru, bahwa pertemuan ini juga dimonitor oleh Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang-Jawa Timur. Siapa lagi kalau bukan KH. Salahuddin Wahid yang akrab dengan panggilan Gus Sholah.

Beliau turut memuji pertemuan antara pihak GNPF MUI dengan R1. Beliau juga berharap agar pertemuan tersebut bukan hanya sebatas seremonial belaka, melainkan harus dapat dimanfaatkan sebagai upaya untuk merajut Silaturrahim menuju Rekonsiliasi antar Umat di Negeri ini. kalaupun sebelumnya banyak diantara kita mengganggap kedua belah pihak sempat bersitegang, maka dengan momentum Perayaan Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriyah ini, sudah sepatutnya kita perbaiki demi cita-cita bersama, menuju Indonesia yang lebih baik lagi,” akhir Larshen Yunus mantan Ketua Senat Mahasiswa se-Provinsi Riau.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News