Muhammadiyah menilai masyarakat jangan berlebihan menilai kebijakan Mendikbud Muhadjir Effendi tentang lima hari sekolah.
Demikian dikatakan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti, Kamis (15/6).
Mu’ti menegaskan, Muhammadiyah menyikapi secara proporsional karena sekolah lima hari masalah strategi, bukan substansi.
Dia mengatakan, sekolah lima hari tidak bersifat serentak dan dipaksakan, serta dilaksanakan secara bertahap sambil dievaluasi.
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud RI Hamid Muhammad mengatakan, sosialiasasi terus dilakukan seraya menyiapkan petunjuk teknis tata pelaksanaan program PPK bersama Kementerian Agama.
“Terutama terkait sinergi antara sekolah dengan madrasah diniyah, serta pondok pesantren,” ujarnya.
Dia mengatakan, jika tidak ada perubahan atau keputusan lain dari Presiden, program PPK diterapkan pada pekan ketiga Juli 2017.
Tahap awal, sebanyak 9.830 sekolah siap menjalankan program, selanjutnya penerapan secara bertahap.