Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara implisit meminta media tidak mengkritik tetapi mengabarkan hal positif terhadap rakyat.
“Pernyataan Jokowi meminta pers mambangun optisme bangsa, secara tidak langsung meminta tidak mengkritik pemerintah,” kata pengamat politik Muhammad Huda kepada suaranasional, Kamis (15/6).
Menurt Huda, saat ini pers cenderung mandul dan beberapa kali, Jokowi mengadakan pertemuan dengan Pemred. “Tentunya tujuan pertemuan itu agar pers tidak terlalu kritis terhadap penguasa saat ini,” ungkap Huda.
Kata Huda, cara yang dilakukan Jokowi sangat bertentangan dengan nilai demokrasi. “JOkowi itu berhasil jadi Presiden berkat peran media, tetapi sekarang ia mau mengendalikan pers,” jelas Heda.
Jokowi meminta media massa atau pers bisa membangun dan menumbuhkan optimisme bangsa. Caranya, dengan mendorong untuk memunculkan etos kerja yang baik dan produktivitas di segala sektor.
“Itu dua hal yang penting menurut saya. Kita juga memiliki dua hal itu, kemudian kita bisa memiliki rasa optimisme, memiliki sifat-sifat yang selalu positive thinking, tidak selalu terbatas pada pesimisme, rasa menyalahkan, rasa menjelekkan,” kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (14/6).