PDIP merupakan partai yang terlanjur menyatakan Nasionalisme sebagai instrumen politik regenerasi Soekarno. Akan tetapi dalam prakteknya, justru PDIP membuka pintu kolonisasi China.
Demikian dikatakan Ketua Presidium Musyawarah Rakyat Indonesia (MRI), Yudi Syamhudi Suyuti dalam keterangan kepada intelijen, Rabu (13/6).
Menurut YUdi, PDIP telah berhasil dijadikan instrumen politik oleh taipan yang juga telah berhasil menjadikan Jokowi sebagai kekuatan politik untuk mencapai misi-misi kekuasaannya.
“Hal ini harus dicegah, agar Indonesia yang saat ini jika dirata-rata, secara ekonomi telah dikuasai oleh para konglomerat taipan. Dan akan didorong untuk menjadi bagian dari kekuasaan China Raya,” ungkap Yudi.
Kata Yudi, langkah konstitusional mendesak untuk kembali menutup pintu rapat-rapat untuk menolak kolonisasi China ini tentu dengan langkah tegas. Yaitu melalui langkah konstitusional, yaitu dengan kembali ke UUD 45 asli dan perkuat kembali Hak-Hak Pribumi.
“Dan untuk melakukan langkah tegas konstitusional ini haruslah dicapai melalui acara yang juga konstitusional yaitu dengan Sidang Istimewa,” jelas Yudi.
Lanjutnya, inilah langkah rasional, bagaimana kita mengembalikan kedaulatan di tangan rakyat yang sedang diusahakan oleh Konglomerat Taipan untuk diberikan ke China (RRC), melalui Jokowi dan PDIP.