Ini Dia Klarifikasi Tentang Pelucutan Atribut FPI di Rembang

Anggota FPI yang hadir haul KH Zubair Sarang (IST)
Anggota FPI yang hadir haul KH Zubair Sarang (IST)

Assalamu’alaikum…

Menanggapi banyak beredar berita serta info seputaran kejadian di Rembang yg banyak dipelintir media2,sekiranya saya terpanggil untuk klarifikasi dikarenakan saya beserta rombongan dr Purworejo sebagai saksi hidup dan saksi mata atas hal tsb.

Kronologi dr awal kami berangkat dr Purworejo dr pondok Al Anshori Tulusrejo asuhan Gus Muhammad Luthfi Rochman sekira pukul 12:00 Malam Jum’at yaitu hari Kamis 8 Juni 2017,krn memang disepakati titik kumpul Laskar di pondok beliau.

Kami berangkat menggunakan mobil GrandMax dengan 9 Laskar dengan Pengemudi Gus Murjoko Wijayanto selaku Wali Laskar FPI Purworejo.

Kendaraan melaju menuju Magelang kemudian untuk bergabung dgn Laskar Magelang yg memang sdh janjian untuk kumpul dulu bareng bersama Laskar2 lain dr Muntilan dll dgn titik kumpul di Alun2 Magelang.

Stelah bertemu dan berkumpul semua kami para Laskar dengan empat mobil sekira pukul 02:00 WIB mulai bergerak menuju Sarang Rembang melalui Semarang.

Sekira pukul 03:30 kami berhenti di sebuah rumah makan di Semarang untuk makan saur,setelah santap sahur selesai kami melanjutkan perjalanan sebelum masuk tol kami sholat subuh dulu di Masjid belakang pt.Nissin Biskuit sambil menunggu satu mobil rombongan Mbah Kyai Rofi’i,setelah selesai sholat subuh kami bergerak lg dan sblm masuk pintu tol Mbah Kyai Rofi’i beserta rombongan dan GPKnya sdh menunggu di depan Resto,stlh bertemu dan berbincang sejenak rombongan kami pun mulai bergerak menuju pintu tol,total 5 mobil membawa kami kearah Rembang.

Singkat perjalanan kami sekitaran memasuki Rembang mobil Mbah Rofi’i berhenti dan diikuti tiga mobil lainnya tp mobil yg kami naiki terus berjalan krn Gus Luthfi yg sekaligus alumni Sarang menyuruh jgn berhenti trs sj krn memang beliau yg paham sebagai petunjuk arah dan tempat sekaligus yg mendapat undangan langsung dr Keluarga Mbah Moen dan panitia Haul sekaligus diharap mengundang Laskar FPI Sejateng untuk hadir ke acara Haul Sarang dan diminta untuk minimal menempatkan 50 Laskar FPI untuk partisipasi mengamankan Haul bersama BANSER,hal itu adalah hal positif krn agar terjalin harmonisasi antara FPI dan BANSER pd acara tsb sebagai keinginan Tuan Rumah,setelah mobil yg kami naiki melaju sendiri sktrn pukul 08:00-09:00 WIB hr Jum’at 9 Juni 2017 tdk diduga tanpa ada tanda atau petunjuk papan razia tiba2 kami dihadang razia polisi di Kaliori,setelah diberhentikn di disuruh menepi kami diperiksa dr barang bawaan tas dll tdk luput kaos FPI yg kami pakai dilucuti semua mobil kami dikepung polisi dgn senjata lengkap setelah tahu bahwa kami rombongan FPI semua mengerubungi kami dgn kamera terus mengarah kekami difoto sana sini ditanyai diperlakukan layaknya penjahat atau kriminil yg tertangkap itu yg kami rasakan. Semua mata mengarah kekami kmdn ditanya tujuan kami padahal kami sdh jawab bahwa kami melaksanakn amanat atas undangan dr Pondok Al Anwar Sarang Rembang untuk menghadiri acara HAUL,tp aparat polisi seolah tak peduli kami digeledah semua dan atribut pakain seragam kami dilucuti semua dan bahkan ada anggota Laskar kami yg setengah dihardik karena pakai celana panjang putih seragam FPI yg ada sakunya kanan kiri katanya suruh lepas buat apa gagah2n ala militer,kalau dilepas mau pakai apa coba??! bahkan Sang Kapolres mengatakan bahwa di Rembang tidak boleh ada atribut2 FPI,kemudian kami digiring dikawal menuju Polsek Kaliori untuk pendataan barang atribut kami.

Setelah sampai di polsek Kaliori,kami menghubungi 4 mobil yg membawa rombongan di belakang yg sempat berhenti,kami beritahu bahwa ada razia polisi agar berhati hati.

Di dlm polsek salah satu Laskar Mbah Nasir sempat bertanya pada polisi yg bertugas,”Pasal berapa pak polisi kok bisa melakukan kewenangan razia ini dan menyita atribut2 FPI yg kami kenakan ?”
Jawaban polisi katanya “ini razia rutin dan kewenangan kami untuk merazia dan melucuti atribut FPI”

Kemudian pak Polisi ditanya lg,”Oh berarti ada pasalnya ya Pak Polisi melakukan kesewenang wenangan ini,pasal berapa kira2 Pak?”

Setelah ditanya tsb polisi yg bersangkutan tdk menjawab malah pergi…?

Tdk berapa lama keempat mobil rombongan dibelakang jg sampai di polsek Kaliori ternyata mrk jg tdk luput dr razia,bahkan ada yg gak pakai baju yg sempat foto uploadan mrk viral di medsos,mereka Laskar dr Magelang.

Setelah itu Mbah Rofi’i selaku Sepuh dan pemimpin rombongan memasuki polsek Kaliori untk melakukan pendataan dan negosiasi,beliau mengajukan diri sebagai penjamin dgn menyerahkan kartu identitas ke polsek Kaliori,selang beberapa lama diperoleh kesepakatan bahwa FPI boleh hadir ke acara haul tp tanpa atribut yg dipakai,aneeeh….!!!

Hal apa yg membuat mrk alergi dgn seragam FPI?? apakah ini pesanan dan tekanan terhadap FPI??? Atau apa tujuannya? Ada yg bisa jelaskan???
Padahal masyarakat Rembang sendiri tdk ada masalah dgn FPI terkecuali dgn orang2 yg memang sdh benci setengah mati dgn FPI.

Oke…. kami mengalah krn waktu sdh siang dan Gus Luthfi sdh ditunggu tunggu oleh pihak panitia dan keluarga Mbah Moen di pondok.

Kemudian kami berembug dgn Laskar2 rombongan lain krn hrs ada yg mengawal trs Mbah Rofi’i di Polsek Kaliori akhirnya kesepakatan bahwa kami rombongan dr Purworejo dgn pimpinan rombongan Gus Luthfi selaku Sekjen DPW FPI PURWOREJO sekaligus alumni Sarang untuk trs kepondok serta rombongan Ustadz Ughie selaku Komandan Laskar Magelang untuk jg trs kepondok,dan kesepakatan yg mengawal Mbah Kyai Rofi’i adalah dua mobil dan para santri Mbah Rofi’i sendiri.

Sampai dipondok Sarang Alhamdulillah kami disambut dgn baik sekali bahkan didepan ada sebagian santri yg mengajak selfi2 dengan kami krn memang ada seragam yg lolos dr razia Alhamdulillah bisa kami pakai,sehingga para santri yg melihat rombongan FPI turun dr Mobil mrk sangat antusias sekali.

Stelah mobil diparkir km langsung menuju pondok,dan kami sdh disediakan POSKO sendiri,POSKO FPI.

Kami disediakan dua lantai untuk dipakai untuk istirahat dan berkumpul,sesampai di dlm trnyata sdh banyak Laskar2 yg sdh sampai duluan dr semalam ada yg dr Banyumas,cilacap,batang,pekalongan,temanggung dll se Jateng.

Mrk sdh sampai duluan semalam krn tdk ada terkena razia,banyak yg istirahat ada pula yg duduk2 kmdn kami berbincang bincang dan cerita kejadian tadi di Kaliori waktu dirazia,gak tahunya sempat kami buka medsos kejadian tsb sdh viral dr Sabang sampai Merauke…???

Singkat cerita rombongan Mbah Kyai Rofi’i sampai jg dipondok,kmdn tak berapa lama dr Polres Rembang Kapolres menusul ke Pondok kmdn Mbah Rofi’i,Gus Luthfi,Ustadz Ughie dan perwakilan dr kami menemui pihak aparat yg di fasilitasi pihak pondok yg disitu ada Gus Wafi dan para Santri…?

KaPolres bersama jajarannya sdh berubah 180 derajad beda sekali pd saat razia mrk tampak sopan sekali dan lemah lembut beda saat melakukan razia,mereka pun agak terkaget kok masih banyak atribut yg dipakai FPI gak semua kna razia…??

Pdhl kan yg datang duluan sdh banyak sebelum razia,akhirnya Kapolres menyerahkan baju Koko sebagai ganti atribut serta Kaos FPI yg dirazia tp kami menolak dgn tegas dan Ustadz Ughie sangat2 menolak,”kami lebih cinta seragam FPI yg memang dibeli menggunakn uang sendiri bukan uang yg dibelikan oleh rakyat dan baju koko yg tdk tahu asal uangnya dr mana”.

Tp baju koko tersebut seolah dipaksakan diberikan dan diletakkan didepan kami sambil difoto seolah kami mau menerimanya.Selanjutnya tdk tahu nasib baju2 koko tsb ada kabar dikasihkn para santri soalnya ada foto santri difoto pakai baju koko tsb,entah maksudnya apa…??

Kami memang sangat merasa terdzolomi,untuk tanda damai saja kapolres menolak berfoto dgn Laskar yg berseragam FPI.

Pihak panitia dan Gus Wafi tetap berharap Laskar FPI ttp pakai seragam FPI dan ikut mengamankan acara haul tsb krn memang rencana awal seperti itu bersama BANSER dan FPI dan ada bantuan jg dr GPK untuk andil dlm pengamanan tsb bisa bersinergi,sehingga terjalin harmonis aman damai yg diinginkan umat Islam dan masyarakat Rembang pd umumnya,sebetulnya harapan dan cita2 yg indah bukan…???
Tp sebelum itu semua terwujud sdh ada kejadian tsb yg membuat kecewa umat Islam terutama umat Islam Rembang khususnya.

Tdk sampai disitu pihak aparat tetap ngotot agar atribut FPI ttp tdk boleh ada pd acara haul tsb sampai2 mrk menemui dan meminta langsung kepada Mbah Maemoen untuk melarang atribut FPI ada di acara haul,Mbah Maemoen yg memang terkenal akan taatnya terhadap pemerintahn menghimbau supaya Laskar FPI tdk ikut menjaga acara haul dgn memakai atribut seragam FPI boleh hadir tp menggunakn pakaian muslim biasa.

Walaupun kami Laskar agak kecewa dan supaya menjaga keadaan pondok agar tetap dengan suasana kondusif kami seluruh Laskar FPI samina wa athona.

Akhirnya seluruh Laskar FPI kumpul di lantai dua pondokan,kmdn Gus Wafik,Mbah Kyai Rofi’i,Kh Anam,Gus Lutfi dan seluruh Laskar FPI JATENG melakukan dialog bincang2 membahas FPI kedepan di Jateng.

Mukodimah Gus Wafi selaku wakil dr keluarga Shaikhina Maemoen Zubair mengucapkan banyak terima kasih atas kehadiran FPI Jateng dan meminta maaf atas kejadian yg tdk diharapkan,pesan beliau tetap terus berjuang krn perjuangan kita belum seberapa jika dibanding perjuangan Kanjeng Rosul Muhammad Saw,dulu Kanjeng Rosul lebih keras tekanannya tp berkat kesabaran dan semangat serta ikhlas mengharap ridho dan Pertolongan Allah maka dakwah Beliau Sukses memperbaiki ahlaq umat manusia.

Tinggal kita meneruskan perjuangan beliau,stlh banyak sambutan dr Gus Wafi,Mbah Rofi’i dan Kh Anam bergantian setelah selesai dilanjutkan foto2 dan pendokumentasian.

Yg kmdn banyak foto yg dishare dan viral,tp ttp aja ada jg pihak2 yg tdk percaya dan menganggap hal tsb HOAX…??

Ikutan tdk tahu jg tdk menganggap hoax,anehkan….???! ???

Selanjutnya ba’da ashar sebagian anggota Laskar termasuk saya berangkat menuju kompleks makam untuk mengikuti haul Mbah Zubair Dahlan,ribuan umat muslim baik santri maupun alumni beserta peserta haul berdatangan mengikuti acara dengn khidmat dlm menuju arah makam tampak anggota Banser ikut mengamankan dan mengatur jalan serta ada jg dr Ansor tampak dr atribut mrk,jg aparat kepolisian lengkap dgn senjata laras panjang di lokasi kompleks makam,sy gak tahu buat apa senjata lengkap itu untuk menjaga acara haul…???

Yg jd pertanyaan,waktu mereka merazia katanya cukup hanya polisi yg menjaga tdk perlu FPI,BANSER atau satgas ormas lainnya,dan katanya atribut2 Banser dan ormas lainnya jg tdk diperkenankan tp nyatanya mrk dibiarkan ikut menjaga lengkap dgn atributnya kebetulan sambil jalan menuju lokasi haul saya sempat merekamnya.

Pertanyaannya ada apa ini,kok ada diskriminasi..???!

Setelah selesai acara haul kami pulang kepondok dan Laskar kumpul di Posko sambil menunggu waktu buka puasa.

Alhamdulillah sambil menunggu kami kedatangan tamu diposko seorang anggota Banser kami berbincang santai sambil menunggu berbuka,tampak indah suasana saat itu Laskar FPI,BANSER dan juga ada anggota GPK duduk bersama tampak indah damai dan harmonis,harusnya hal itu bisa terjadi dimana saja semua ormas Islam bisa bersinergi saling bahu membahu apalagi saat menghadapi kemaksiyatan yg semakin merajalela.

Tibalah saat waktu berbuka tiba semua duduk dan menyantap bersama hidangan berbuka tampak indah,guyup rukun tanpa ada rasa2 yg membatasi semua berbaur menikmati santapan berbuka.

Setelah selesai berbuka,kemudian kami sholat maghrib sehabis sholat kemudian semua Laskar berpamitan kepada Gus Wafi dan semua panitia dan santri,rencana kami akan ke Polsek Kaliori untuk mengambil atribut2 kami yg disita waktu razia.

Singkat cerita kita sampai polsek Kaliori,Mbah Kyai Rofi’i masuk kedalam polsek diikuti para Laskar dan setelah urusan selesai semua atribut diserahkan kembali ke Laskar suasana memang sdh beda,tampak para polisi sedikit santai dan sebagian berbincang bincang dgn kami yg jaga didepan gerbang,tampak wajah mrk sdh tdk garang lg.

Setelah penyerahan atribut antara polisi polsek Kaliori dgn Mbah Rofi’i dengan didokumentasi foto sambil bersalaman kami membagi atribut sesuai dgn kepunyaan masing2,setelah kami saling berpamitan kmdn kami pulang menuju arah masing2.

Begitulah kurang lebihnya kronologi kejadian razia polisi dirembang terhadap rombongan FPI yg diundang PP Al Anwar Sarang Rembang untuk ikut menghadiri dan menjaga Haul.

Harap jangan ada lg pemelintiran berita oleh media2 dan tulisan ini sebagai rujukan dan klarifikasi atas hal tsb seperti yg kami alami.

Harapan saya bahwa polisi adalah pengaman pengayom pelayan dan penjaga rakyat,dan sy yakin masih banyak anggota2 polisi yg baik2,sy pun yakin hati mereka yg paling dlm pasti bertentangan dgn apa yg mrk lakukan trhdp kami umat Islam mrk aparat kepolisian yg muslim jg tahu dan melihat sendiri tentang kami2 apa yg kami lakukan semata mata perintah agama dan mengharap ridho Allah,kami jg bukan orang yg suci tp km berusaha menjadi baik dan mengajak kebaikan.

Saya yakin apa yg mereka lakukan atas perintah atasan2 mrk.

Semoga kedepannya hal itu tdk terulang lg,dan aparat polisi bisa merubah caranya,agar kami tdk merasa terdzolimi dgn perlakuan2 tsb.

Dan sy berharap agar semua ormas Islam ayo kita bersatu jgn mau dipecah dibenturkan dan diadu domba oleh kepentingan2 yg tdk menginginkan kita bersatu dan umat Islam Jaya.

Betapa indahnya hal itu jika cpt terwujud dan saya yakin pasti terwujud,jika kita saling komunikasi scr baik serta bersinergi dan saling menjaga ego masing2.

Wassalamu’alaikum

copas
DPW FPI PURWOREJO

Simak berita dan artikel lainnya di Google News