Pancasila di era rezim sekarang ini makin terdegradasi karena jika tidak sesuai dengan penguasa dianggap tidak toleran, tidak Bhinneka Tunggal Ika.
Demikian dikatakan Dewan Pakar ICMI Anton Tabah Digdoyo dalam pernyataan kepada suaranasional, Senin (12/6). “Ini benar-benar perusakan nilai ruh Pancasila,” ungkap Anton.
Anton yang menjadi pembicara Kajian Ramadhan di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta meminta Muhammadiyah menjadi pelopor mendorong Rezim ini berupaya sungguh-sungguh menangani masalah ini sebelum membesar.
“Memahami sejarah agar tak mudah diatur kelompok tertentu untuk ciptakan sejarah baru terkait Pancasila seperti penetapan 1 Juni jd Hari Lahir Pancadila dan hari libur nasional,” jelas Anton.
Selain itu, ia mengatakan, Pancasila bukan Soekarno, bukan golongan tetapi ideologi negara yang harus dijaga kelurusan sejarahnya, dikawal penerapannya di kehidupan individu soaial berbangsa dan bernegara dengan sila pertama KeTuhanan Yang Maha Esa.
“Berarti segala perikehidupan kita harus berKeTuhanan Yang Maha Esa taat dan patu pada ajaran agamanya. Bukan bangsa sekuler liberal yang abaikan agama,” pungkasnya.
