Rezim Joko Widodo (Jokowi) tidak mampu mengurus negara menjadi lebih baik karena yang terjadi munculnya berbagai kericuhan dalam mengelola pemerintahan.
“Sesungguhnya yang terjadi saat ini ketidakmampuan Rezim Jokowi mengurus negara,” kata mantan Relawan Jokowi, Ferdinand Hutahean dalam pernyataan kepada suaranasional, Senin (12/6).
Menurut Ferdinand, tidak mampunya mengurus negara ini terlihat betapa riuhnya publik dan pemberitaan media buzzer pemerintah yang memberitakan tentang sepatu sang presiden.
“Sepatu mahal yang tak ingin saya sebut mereknya tersebut perkiraan saya berkisar 3 jutaan rupiah,” papar Ferdinand.
Ferdinand mengaku terenyuh melihat sepatu mahal presiden itu, karena tujuannya ke Tasikmalaya menggunakan sepatu mewah itu adalah untuk bagi-bagi sembako dan Kartu-kartuan kepada rakyat miskin. Ironi dan contrasting kemewahan dengan kemiskinan pun terjadi.
“Ditambah lagi ingatan saya kembali ke 2014 silam, ketika tag line sederhana menjadi jargon sakti Jokowi dengan baliho harga sepatu 160 ribu rupiah.
“Nampaknya mempertahankan kesederhanaan itupun Jokowi gagal, dan setelah jadi presiden menikmati kemewahan seperti sepatu mahal itu, dan dulu sempat juga jaket bomber yang mahal jadi aksesories tuan presiden,” ungkap Ferdinand.
Publik pun (atau jangan-jangan hanya saya) sibuk komentar dan menjadi gila menyaksikan semua itu.
Selain itu, ia menyoroti bangganya para elit republik ini menjamu Afi Nihaya Faradisa si plagiator atau tukang contek itu dan menjadikannya sosok simbolisasi kedamaian Pancasila.
“Gila.., gila kalian, plagiator atau tukang contek kalian jamu seperti orang hebat? ini penipuan logika, penyesatan kewarasan karena ternyata kalian bangga dengan perbuatan tercela dan hina,” pungkas Ferdinand.