Beberapa warga Depok, Jawa Barat merasa kecewa terhadap aparat kepolisian yang melarang anggota FPI sweeping geng motor.
Beberapa warga Depok setujui anggota FPI menertibkan geng motor yang telah meresahkan warga.
“Anggota FPI sweeping geng motor untuk membuat warga nyaman. harusnya polisi mendukung semacam sistem keamanan lingkungan (siskampling),” kata Yayan Kurniawan kepada suaranasional, Ahad (28/5).
Menurut Yayan, harusnya aparat kepolisian berterima kasih kepada FPI yang membantu menjaga ketertiban masyarakat. “Setelah adanya operasi anggota FPI, geng motor di Depok agak menurun,” jelas Yayan.
Warga Depok lainnya, Budi Sudjana meminta polisi kerja sama dengan FPI dalam mentertibkan geng motor. “Saya kira perlu komunikasi antara FPI dan polisi dalam menertibkan geng motor di Depok maupun daerah lainnya,” paparnya.
Budi Sudjana mengaku berterima kasih kepada FPI yang ikut menertibkan keberadaan geng motor. “Saya menyakini warga Depok maupun lainnya setuju FPI dalam menertibkan geng motor,” pungkas Budi Sudjana.
Padahal FPI dan FBR melakukan kerja sama memberantas geng motor di Bekasi.
Sedikitnya 11 anggota geng motor Tambun 45 diringkus Kepolisian Sektor Pondok Gede bersama Laskar Front Pembela Islam dan Forum Betawi Rempug di Jalan Jatiwaringin, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi.
“Mereka ditangkap setelah dihalau ketika menuju ke Taman Mini Indonesia Indah,” kata Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota Komisaris Besar Hero Henrianto Bachtiar, Jumat, 26 Mei 2017. “Sebetulnya, jumlah mereka mencapai 120 orang, tapi banyak yang meloloskan diri,” ujar Hero.