Ahoker yang menyalakan lilin di berbagai wilayah Indonesia justru bisa membakar kebhinnekaan dan memunculkan kebencian.
“Padahal semakin banyak lilin yang dinyalakan akan semakin besar api yang ditimbulkan. Api yang besar bisa membuat kebakaran dan kebakaran akan sulit dipadamkan dan yang terbakar kebhinnekaan,” kata tokoh Tionghoa, Agnes Marcellina Tjin dalam pernyataan kepada suaranasional, Senin (15/5).
Kata Agnes, kegiatan Ahoker menyalakan lilin justru mengundang sikap antipati dan semakin memperuncing kondisi dalam masyarakat.
“Harusnya setelah Ahok kalah dalam Pilkada, kemudian akibat kesalahan dan dosanya bahwa dia dihukum 2 tahun maka warga DKI atau masyarakat Indonesia harusnya memulai rekonsiliasi untuk kepentingan bangsa ini ke depan,” jelas Agnes.
Agnes mengatakan, hukuman dua tahun buat Ahok karena mulut kotornya. Ini sudah cukup menjadi pelajaran bagi semua orang.
“Seharusnya janganlah ada keributan terus menerus yang akan menguras energi tenaga dan pikiran bangsa ini,” papar wanita Tionghoa beragama Katolik yang ikut Aksi Bela Islam ini.
Agnes meminta kepada Ahoker mengentikan semua hiruk pikuk yang mengancam keutuhan bangsa ini dan mulailah kembali bekerja, bekerja dan bekerja sesuai dengan slogan Presiden Jokowi yang kalian banggakan.
“You are not deserved to sacrifice your whole energy just only for Ahok. Ada banyak yang harus kita pikirkan untuk membangun bangsa dan negara ini,” pungkas Agnes.