Tokoh Tionghoa Sebut Ahoker Beringas dan Umat Islam Santun & Toleran

Agnes Marcellina
Agnes Marcellina – facebook

Kelakuan pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang biasa disebut Ahoker beringas dan anarkis setelah vonis dua tahun untuk mantan Bupati Belitung Timur dalam kasus penistaan agama.

“Vonis terhadap Ahok sudah diputuskan bahwa terdakwa dipenjara 2 tahun. Ahoker tidak terima, berdemolah mereka di LP Cipinang bahkan merusak pagar dan berusaha merobohkan pagar tersebut,” kata tokoh Tionghoa Agnes Marcellina dalam pernyataan kepada suaranasional, Ahad (14/5).
Menurut Agnes, Ahoker yang

mengklaim toleran dan santun tidak terbukti saat demo di depan LP Cipinang.
“Massa semakin beringas dan ganas, ada pula yang menangis histeris. Tuntutannya adalah Ahok menjadi tahanan kota bahkan meminta pembebasan si penista agama,” ungkap Agnes.

Kata Agnes, Ahoker tidak menghormati umat Budha yang merayakan Waisyak karena tetap melakukan unjuk rasa.

“Dalam tiga hari kemudian drama tersebut terus berlangsung bahkan pada hari suci Waisak yang seharusnya tidak boleh ada demo, mereka abaikan,” papar Agnes.

Ia mengatakan, marwah keputusan hakim yang secara legal sudah diputuskan dilawan oleh Ahoker, bahkan Djarot , plt Gubernur DKI sekarang ikut meminta ahok menjadi tahanan kota. Menteri Yasona Laoli sebagai menteri menhukham dan kawan kawan berbondong-bondong menengok Ahok hari itu juga.

Menurut Agnes, kelakuan Ahoker sangat berbeda dengan umat Islam yang berunjuk rasa pada 5 Mei 2017 setelah shalat Jumat di Masjid Istiqlal.

“Kenyataannya yang terjadi di lapangan pada saat kami, warga minoritas, beragama Kristen dan Budha turun ke jalan, tidak ada satupun umat Islam  dari sekian ribu orang yang berpapasan dengan kami berantipati tetapi justru sebaliknya mereka mengucapkan terima kasih,” ungkap Agnes.

Menurut Agnes, kalau Umat Islam tidak suka kepada orang Kristen dan Tionghoa tentu tidak akan mungkin mereka menyapa kami dan orang berduyun duyun ingin berfoto bersama Lius Shungkarisma. 

“Saya betul betul terharu selama beberapa jam semua orang yang kami jumpai menyapa Lius, bahkan orang yang sedang naik motor, naik mobil berhenti sesaat dan menyalami Lius,” jelas Agnes.

Agnes menegaskan, sesungguhnya Umat Islam sangat toleran dan sengaja memfitnah FPI dan HTI dengan tudingan mereka membenci non Islam.

“Aksi damai yang katanya berjilid jilid mulai dari 411, 212, 112, 313, 411, 55 semuanya dilakukan dengan super damai, tidak ada kerusuhan, tidak ada pengrusakan apapun dan atas komando Habib Rizieq. semuanya berjalan tertib. Luar biasa,” pungkas Agnes.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News