Keluarga Alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (KAUMY) terlihat mandul dengan tidak mengutuk kekerasan terhadap mahasiswa di UMY saat menolak kedatangan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
“Harusnya KAUMY mengkritik kekerasan di UMY, sebagai lembaga resmi wadah alumni UMY harus menyuarakan kebenaran,” kata alumnus UMY, Zainal Muttaqin kepada suaranasional, Selasa (9/5).
Menurut Zainal, selama ini kinerja KAUMY tidak memberikan dampak kepada alumninya. “Ketika ada masalah alumni belum ada kontribusi. Begitu pula ada mahasiswa UMY dengan tuduhan makar pengurus KAUMY tidak memberikan pernyataan ataupun pembelaan,” ungkap Zainal.
Sedangkan Alumnus UMY lainnya, Arman menyesalkan KAUMY yang terlihat membiarkan kekerasan di UMY. “Kalau saya lihat di PUSHAM UII, UMY dapat rangking nomor satu sering terjadi kekerasan di kampus,” ungkapnya.
Maruf alumni akuntansi UMY angkatan 1995 menyayangkan KAUMY yang tidak merespon kekerasan di kampus. “Harusnya sebagai wadah alumni UMY secara resmi membantu mahasiswa ketika mendapat kekerasan,” pungkas Maruf.