Polisi Akui Sulit Ungkap Kasus Teror Novel Baswedan

Anies mengunjungi sepupunya yang juga penyidik senior KPK Novel Baswedan (IST)
Anies mengunjungi sepupunya yang juga penyidik senior KPK Novel Baswedan (IST)

Kepolisian mengakui sulit mengungkap kasus teror terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan.

“Faktor luck (keberuntungan, red) sangat menentukan dalam penanganan kasus yang tersangkanya sulit diketahui. Kita terus berjalan saja,” tutur Kapolri Jendral Tito Karnavian di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (6/5).

Kata Tito, penyidik masih terus melakukan pengembangan berdasarkan metode induktif dan deduktif. Semua mencakup olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), pengumpulan barang bukti, dan keterangan dari para saksi.

“Metode induktif bergerak dari TKP berusaha mengembangkan ke luar. Yg kedua dari luar. Motif, siapa-siapa yang punya potensi tidak suka dengan korban, baik masalah pribadi, konflik dia dengan orang lain, atau dengan pekerjaan, kita dalami. Itu namanya metode deduktif,” jelas dia.

Tim dari Polda Metro Jaya juga telah berangkat ke tempat perawatan intensif Novel di Singapura. Tentunya, kata Tito, keterangan dari korban menjadi hal yang juga sangat dibutuhkan untuk mempercepat pengungkapan kasus tersebut.

“Kemarin memang tidak dilakukan pemeriksaan karena kondisi. Yang dipentingkan adalah bagaimana Novel bisa recover. Saya dengar Pak Kapolda sudah kirim tim berangkat untuk menggali. Mungkin ingat wajah dan lain-lainnya seperti apa,” ujar Tito.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News