Teror di rumah Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPR Jazuli Juwaini mengisyaratkan agar PKS tidak kritis terhadap pemerintah.
“Penembakan rumah Ketua Fraksi PKS bisa dimaknai kedua. Pertama, agar PKS tidak kritis ke pemerintah,” kata pengamat politik Muhammad Huda kepada suaranasional, Jumat (5/5).
Menurut Huda, kedua, PKS maupun kader-kader serta underbow-nya tidak mendesak Ahok dihukum secara berat. “Selama ini yang paling keras dan menguasai di media sosial untuk menghukum Ahok itu PKS dan para kadernya,” ungkap Huda.
Huda mengatakan, penembakan di rumah Ketua Fraksi PKS tidak bisa diungkap karena bagian dari operasi intelijen.
“Nasibnya seperti orang yang melempar air keras ke Novel Baswedan. Walaupun sudah dilaporkan ke polisi, tetapi kasusnya menguap,” papar Huda.
Rumah Ketua PKS di DPR Jazuli Juwaini menjadi sasaran tembak orang tak dikenal. Penambakan tersebut terjadi Rabu (3/5) malam.
Jazuli enggan menduga-duga siapa yang melakukan dan motif penembakan tersebut. Dia menyerahkan semuanya kepada Kepolisian yang sudah melakukan Tempat Kejadian Perkara (TKP), dirumahnya tersebut.