Karangan bunga yang dikirim di Balai Kota sesuai dengan pesanan untuk kemenangan Ahok-Djarot namun kenyatannya paslon nomor dua itu kalah.
“Saya lebih percaya informasi investigatif bhw sekitar 1.800 karangan bunga ini dipesan untuk persiapan pesta kemenangan Ahok-Djarot, yang ternyata keok,” kata wartawan senior Apiko Joko Mulyono di akun Facebooknya.
Kata Apiko, karangan bunga itu harus dikirim karena sudah tanda tangan kontrak.
“Tapi karema terlanjur dipesan, dan tukang bunga tak mau dibatalkan, maka pesta karangan bunga tetap dikirim dengan ucapan yang diubah….gombal,” ungkap Apiko.
Ia mengatakan, karangan bunga itu lebih cocok untuk pecundang. “Dia ditujukan kepada pecundang kontestan Pilkada DKI Jakarta,” pungkasnya.
Jadi karangan bunga pesta kemenangan menjadi pesta kekalahan! Ooooo….. Seperti itu?