Saat ini kubu Ahok sedang menyiapkan skenario seperti yang dilakukan Antasari Azhar terhadap SBY sehingga suara AHY-Sylviana Murni turun drastis.
“Dilakukan sangat terencana, terstruktur, sistematis dan didukung berbagai kekuatan dahsyat di belakangnya,” kata pemerhati masalah politik Hersubeno Arief dalam pernyataan kepada suaranasional, Selasa (4/3).
Kata Hersubeno, ada sebuah tim yang memang khusus ditugaskan untuk menginventarisasi berbagai kasus yang bisa menjadi serangan yang mematikan dan menghancurkan kredibilitas Anies-Sandi.
“Pencarian fakta di lapangan oleh beberapa media yang masih waras dan tidak terkooptasi oleh Ahoker menunjukkan hal itu,” jelas Hersubeno.
Kata Hersubeno, meledaknya isu bahwa jenazah nenek Hindun tidak disalati ternyata melibatkan media dari Rumah Lembang yang menjadi markas komando Ahoker.
“Pengeroyokan pendukung Ahok, ternyata tidak sedramatis yang dilaporkan. Faktanya hanya perkelahian satu lawan satu dan pendukung Ahok kalah,” jelasnya.
Ia mengatakan, banyak kasus lain yang mereka rekayasa dan berhasil membodohi pemilih Jakarta.
“Serangan kepada Anies pada putaran kedua dimulai dengan tuduhan korupsi dalam kasus pameran buku di sejumlah kota,” papar Hersubeno.
Menurut Hersubeno, Ahoker melakukan fitnah karena Menjelang Pilkada putaran pertama 15 Februari lalu hampir semua lembaga survei menyebut, bila sampai memasuki putaran kedua, maka siapapun lawannya Ahok-Djarot, akan kalah.
“Saat ini kekalahan itu sudah di depan mata. Jalan yang paling efektif untuk men-dowgrade Anies-Sandi ya melalui bongkar-bongkar berbagai kasus. Syukur kalau mendapatkan fakta yang kuat. Kalau tidak juga tidak apa-apa, yang penting muncul di media dan sampai ke publik,” pungkas Hersubeno.