Dalam situasi rakyat tertekan dan tidak mendapat keadialan maka tidak lama lagi muncul amuk massa sebagai bentuk protes terhadap penguasa.
“Secara alamiah, tak lama lagi akan terjadi amuk massa, gerakan dari alam bawah-sadar, terjadi akibat ketidakadilan yang terus menerus,”kata aktivis politik Dadang Merdesa dalam pernyataan kepada suaranasional, Senin (27/3).
Kata Dadang, di satu sisi rakyat disuruh toleran tetapi pada posis lain rakyat dituduh rasis apabila menunjukkan ekspresi keagamaannya oleh WNI bagian Tionghoa yang secara ekonomi sangat kuat sejak jaman Hindia-Belanda
“Ditambah cengkeraman kapitalisme global China semangkin berkuasa atas Pemerintah Indonesia yang lemah kepemimpinan, akibat dipilih langsung,” ungkapnya.
Selain itu, ia menilai TNI tak berdaya walaupun kedaulayan negara terusuk di depan mata.