Progres 98: Efek Tai Kambing Bikin Jokowi Ngelantur dan Bertingkah Hewani

Presiden Jokowi dan kambingnya (IST)
Presiden Jokowi dan kambingnya (IST)

Setelah bosan bermain dengan kodok di halaman Istana, tiba-tiba publik dikagetkan dengan hobi baru Presiden Jokowi yang mulai gemar mencintai kambing.

“Menariknya, soal hobi yang super unik itu membuat sikap kemanusiaan Jokowi berubah total. Yakni bertingkah tanpa kesantunan, melempar makanan kemasan dari jendela mobil kepada rakyat kecil,” kata Ketua Progres 98 Faizal Assegaf di akun Facebook-nya.

Kata Faizal tindakan sangat buruk Jokowi itu menuai hujatan dan kemarahan publik. Jutaan netizen bahkan menyindir Jokowi beraksi layaknya seekor monyet yang sangat lucu dan cocok dikandangkan.

“Celakanya, sikap kurang ajar, konyol dan tidak sopan yang diperlihatkan Jokowi, dicurigai akibat efek mencium bau tai kambing. Sebab sewaktu doyan bermain dengan kodok, Jokowi sedikit lebih sopan dan ramah kepada rakyat,” papar Faizal.

Menurut Faizal, ihwal dugaan menularnya virus tai kambing yang merubah sifat Jokowi perlu penelitian lebih serius oleh tim medis Presiden. Sekaligus menguji DNA-nya yang sempat ramai dituduh selaku anak keturunan PKI.

“Termasuk pernyataan Jokowi yang mengajak rakyat agar memisahkan agama dari politik. Tindakan tersebut bisa jadi akibat pengaruh tai kambing telah merasuk dan merusak otak presiden,” papar Faizal.

Faizal menegaskan, mempolitisasi ajaran agama jelas sangat tidak bijak. Tapi merujuk pada ajaran agama untuk membangun politik yang sejuk, visioner, jujur dan amanah adalah perbuatan mulia.

“Para pendiri bangsa pun merumuskan ideologi Pancasila dan UUD 1945 tidak menegaskan bahwa agama dan politik harus dipisahkan. Justru ajaran agama menjadi spirit bagi gerakan politik rakyat dalam meraih kemerdekaan,” jelasnya.

Kata Faizal, baru pertama kalinya seorang presiden yang menjalankan perannya sebagai petugas partai menghasut rakyat agar memisahkan agama dan politik. Tindakan untuk membodohi seluruh umat beragama!

“Jokowi perlu membaca kembali setiap kata pada Pancasila dan setiap pasal dalam UUD 1945. Sangat jelas, agama dan visi politik melebur menjadi rujukan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara,” pungkasnya.

Baca juga:  Jokowi Mulai Terasingkan