Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak paham Pancasila dan mengajarkan sekuler dengan meminta memisahkan agama dan politik.
“Meminta memisahkan agama dan politik itu jelas bertentangan dengan Pancasila dan Jokowi mengajarkan sekulerisme,” kata Pengamat Politik Achsin Ibnu Maksum kepada suaranasional, Sabtu (23/3).
Kata Achsin, dalam Pancasila terdapat pesan penggabungan antara agama dan politik. “Sila pertama Pancasila itu berisi agama, bagaimana mau memisahkan dalam agama dan politik di Indonesia?” ungkap Achsin.
Menurut Achsin, munculnya gesekan politik akhir-akhir ini karena kelakukan terdakwa penista agama. “Munculnya gesekan karena kelakuan penista agama, bukan disebabkan menggabungkan agama dan politik,” papar Achsin.
Presiden Jokowi meminta tidak ada pihak yang mencampuradukkan politik dan agama.
“Dipisah betul, sehingga rakyat tahu mana yang agama, mana yang politik,” kata Jokowi, Jumat (24/3).