Pimpinan Pondok Pesantren Sokotunggal Abdurrahman Wahid, Nuril Arifin (Gus Nuril) telah menjual agama dengan mengangkat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai santri kehormatan.
Demikian dikatakan pemikir Islam Muhammad Ibnu Masduki kepada suaranasional, Senin (20/3). “Dengan mudahnya Nuril Arifin mengangkat Ahok jadi santri kehormatan, padahal untuk seorang santri syaratnya harus Islam,” ungkap Ibnu Masduki.
Kata Ibnu Masduki, kelakuan Nuril Arifin telah melukai kalangan pesantren, kalangan nahdliyin dan umat Islam. “Tidak seharusnya Nuril Arifin mengangkat si penista agama sebagai santri kehormatan,” ungkap Ibnu Masduki.
Menurut Ibnu Masduki, masyarakat akan mempertanyakan kapasitas keilmuwan Nuril Arifin dan pesantrennya yang mengangkat Ahok sebagai santri kehormatan. “Nuril Arifin tak layak jadi pemimpin pesantren. Dia kerjanya bukan berdakwah tapi menjual agama Islam untuk kepentingan pribadi dan golongannya saja,” papar Ibnu Masduki.
Sebelumnya, Pimpinan Pondok Pesantren Pesantren Sokotunggal Abdurrahman Wahid Nuril Arifin (Gus Nuril) mengangkat santri kehormatan kepada Ahok.
“Tolong disampaikan ke Mas Ahok dan Mas Djarot malam ini saya angkat menjadi santri kehormatan di Pondok Pesantren Abdurrahman Wahid Sokotunggal,” kata Gus Nuril di acara Ngaji Kebangsaan bertajuk Merajut Ukhuwah Dengan Islam Rahmah di pesantren Sokotunggal, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (17/3/2017).