Tokoh Nadlatul Ulama (NU) Mahfud MD menyesalkan Banser Sidoarjo, Jawa Timur yang membubarkan pengajian yang diisi Ustadz Khalid Basalamah.
“Sy kira perlu dijerninhkan oleh NU atau GP Ansor. Jgn2 disusupi pemecahbelah. Mengapa membubarkan pengajian ttg akhlaq berkeluarga?” kata Mahfud di akun Twitter-nya @mohmahfudmd.
Kata Mahfud, pengajian yang diisi Ustadz Khalid Basalamah berisi tentang membangun kehidupan rumah tangga yang harmonis.
“Klau soal membangun rumah tangga yg harmonis spt Nabi mestinya tak diusir. Klau memprovokasi perpecahan atau mem-bid’ah2-kan orng, ya distop,” ungkap Mahfud.
Mahfud pun mengatakan, dalam pengajian tidak masalah berbicara masalah bidah.
“Kalau berceramah tentang tentang bid’ah boleh saja. Yang tidak boleh itu kalau mem’bidah2kan amaliah org dgn ngawur. Tp tetap, yg blh membubarkan acr2 hny polisi,” pungkas Mahfud.
Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Sidoarjo, Jawa Timur H. Rizza Ali Faizin menilai ceramah Khalid Basalamah menjelek-jelekkan aliran tertentu. Hal itulah yang tidak diinginkan GP Ansor karena tindakan semacam itu menimbulkan permusuhan di masyarakat.
Menurut dia, terkait pengajiannya sendiri, GP Ansor tidak mempermasalahkan. Karena GP Ansor, termasuk warga NU juga melakukan pengajian. Namun, pengajian yang berisi mengkafirkan orang tanpa klairifikasi, sangat disesalkan.
“Yang kami sayangkan adalah penyampaian dan materinya itu cenderung mendiskreditkan aliran tertentu. Di NU dan Ansor itu selalu terbiasa klarifikasi atau tabayun. Sedangkan Khalid Basalamah itu menyatakan ini kafir, haram dan lain sebagainya. Bahkan untuk pemanggilan Sayyidina untuk Nabi Muhammad juga tidak diperbolehkan olehnya,” kata Rizza.