Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan telah menghina perjuangan umat Islam dengan mengatakan aksi 212 jilid hanya orang-orang putus harapan.
“Harusnya Kapolda Jabar Anton Charliyan menghormati peserta aksi 212 jilid II. Mereka umat Islam dan rakyat Indonesia yang memperjuangkan keadilan. Pernyataan Anton Charliyan sama artinya menghina perjuangan umat Islam,” kata aktivis politik Rahman Simatupang dalam pernyataan kepada suaranasional, Selasa (21/2).
Kata Rahman, sebagai Kapolda, Anton Charliyan harus bisa mengayomi orang-orang yang memperjuangan keadilan. “Tidak sepantasnya Kapolda Jabar mengucapkan seperti itu,” jelas Rahman.
Menurut Rahman, rakyat akan menilai kiprah Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan sangat tidak suka dengan gerakan umat Islam. “Maka persepsi yang muncul Pak Anton Charliyan ini sangat tidak suka umat Islam yang memperjuangkan keadilan,” papar Rahman.
Selain itu, ia menduga, berbagai pernyataan dan kebijakan Anton Charliyan yang menyudutkan Islam karena ingin mendapatkan jabatan. “Dengan pernyataan kontroversi terkesan memusuhi umat Islam, jabatan Kapolda Jabar akan terus dijabat dan kemungkinan bisa dipromosikan dengan jabatan lebih tinggi,” pungkas Rahman.
Kapolda Jabar Ijen Pol Anton Charliyan menilai aksi 212 jilid II sarat dengan nuansa politik, aksi mengerahkan massa untuk melakukan demonstrasi bukan budaya yang dicontohkan oleh nilai-nilai keagamaan.
“Itu budaya orang-orang yang putus harapan, Muslim enggak begitu,” ujar Anton di Bandung Jawa Barat, Senin (22/2).