Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan menolak permintaan PDIP yang meminta Partai Demokrat untuk memberikan dukungan ke Ahok-Djarot di Pilkada DKI Jakarta 2017.
Demikian dikatakan pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Kamis (16/2). “Kalau dilihat SBY akan mengisyaratkan dukungan ke Anies. Bisa juga posisi Demokrat akan netral seperti Pilpres 2019,” ungkap Muslim.
Menurut Muslim, walaupun posisi SBY dan Partai Demokrat netral besar kemungkinan beberapa kader akan mengarahkan dukungan ke Anies. “Ada juga kader Demokrat dari kelompok liberal mendukung ke Ahok karena faktor kedekatan personal dengan tim sukses Ahok,” jelas Muslim.
Muslim mengatakan, posisi SBY dan Demokrat sangat strategis dalam menentukan arah dukungan di Pilkada DKI Jakarta. “Suara AHY banyak diperebutkan baik kubu Anies maupun Ahok,” papar Muslim.
Selain itu, ia mengatakan, partai pendukung AHY pun ada yang mengarahkan dukungan ke Ahok. “Kemungkinan PKB mengarahkan dukungan ke Ahok, sedangkan PPP kubu Romi ke Anies,” tegas Muslim.
Kata Muslim, pada putaran kedua, kemungkinan besar Anies akan memenangkan Pilkada DKI Jakarta. “Pendukung Ahok itu hanya itu-itu saja jumlahnya sedangkan Anies mendapat limpahan dari suara AHY,” pungkas Muslim.
PDIP meminta Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar Partai Demokrat mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilkada DKI Jakarta.
“Semoga Pak SBY berkenan untuk mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Jadi tidak ada gangguan ideologis sebagai partai nasionalis kebangsaan untuk gabung dengan PDIP,” kata Sekretaris Badiklat Pusat DPP PDIP, Eva Kusuma Sundari, Kamis (16/2).