Aksi bela umat Islam 11 Februari 2017 maupun sebelumnya bertujuan membenturkan Islam moderat dengan radikal.
“Bukan masalah Ahok, tapi membenturkan Islam moderat dan Islam radikal. Ini perang ideologi. NU sebagai organisasi yang ahlus sunnah wal jamaah (aswaja) memegang dua amanat yang utama, ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathaniyah,” kata Kiai Said, Sabtu (11/2) dikutip Tempo.co
Kiai Said mengatakan, menolak demonstrasi karena mengetahui ada kepentingan di balik aksi tersebut.
“Saya menolak demontrasi, bukannya saya membela Ahok. Saya enggak kenal dengan Ahok. Silahkan demo, tapi saya tidak. Saya tahu siapa orang yang mengerahkan demo dan tujuannya apa, saya tahu,” kata Kiai Said.
Kiai Said mengatakan, saat ini untuk menjadi Islam ekstrem kanan sangat mudah karena tidak perlu banyak ilmu.
“Kalau ekstrem kanan enggak perlu cerdas, cukup celana cingkrang, jenggot panjang, dan jidat hitam. Kalau ekstrem kiri itu agama urusan pribadi tidak perlu dimasyarakatkan, jangan ajak orang lain memeluk agama. Keduanya enggak perlu sekolah, enggak perlu pinter,” ujar Kiai Said.