Segala rupa fitnah tentang Habib Rizieq Syihab (HRS), Prabowo Subianto (PS) dan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), membuat rakyat tambah benci terhadap “rezim hoax”.
Demikian dikatakan Ketua Progres 98 Faizal Assegaf di akun Facebook-nya.
“HRS, PS dan SBY dianggap sebagai ancaman serius bagi kelangsungan kekuasaan“rezim hoax” Jokowi. Bila ketiga tokoh itu menyatukan potensi dan bergerak, maka Istana goncang,” paparnya.
Kata Faizal, HRS, PS dan SBY memiliki basis dukungan yang konkret dan berpotensi menjadi motor penggerak people power yang dapat berujung pada penggulingan “rezim hoax” Jokowi.
“Atas dasar kekhawatiran itulah bermunculan aneka propoganda dan fitnah yang sangat keji dihembuskan oleh loyalis Istana kepada HRS, SBY dan PS,” ungkap Faizal.
Faizal mengatakan, jelang aksi superdamai 2 Februari (112), Istana tampak panik. Kriminalisasi dan fitnah kepada para ulama serta tokoh nasional kian masif dan sporadis.
“Bahkan fitnah tentang HRS berupa video dan gambar pornoaksi dapat dilihat sebagai puncak kejahatan yang luar biasa. Kasus ini akan menyulut reaksi kemarahan umat Islam kepada “rezim hoax” Jokowi,” papar Faizal.
Menurut Faizal, Umat Islam memahami bahwa fitnah busuk tersebut muncul sebagai bentuk intimidasi, adu-domba dan skenario kriminalisasi terhadap ulama.
“Fitnah serupa juga ditujukan kepada SBY dengan stigma seolah terlibat kasus Century, E-KTP serta skandal mantan Ketua KPK Antasari Azhar,” ungkap Faizal.
Selain itu, ia mengatakan, “rezim hoax” Jokowi menjamu Antasari Azhar di Istana untuk mengirim pesan permusuhan kepada lawan politiknya. Perilaku kekuasaan yang sangat arogan dan otoriter!
“Mencermati manuver “rezim hoax” Jokowi tersebut, seluruh elemen rakyat perlu merapatkan barisan. Galang perlawanan melalui segala upaya untuk mengakhiri kekuasaan yang makin bobrok,” pungkas Faizal.