Ini Alasan Jurnalis Asing tak Suka Panglima TNI dan Menhan

Menhand Ryamizard Ryacudu dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (IST)
Menhand Ryamizard Ryacudu dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (IST)

Jurnalis asing dari Selandia Baru John McBeth sengaja tidak suka terhadap Panglima TNI Gatot Nurmatyo dan Menhan Ryamizard Riyacudu karena keduanya mempunyai jiwa nasionalisme tinggi dan berpihak kepada rakyat.

“Saat ini pejabat-pejabat yang dianggap berbahaya buat asing maka diolok-olok oleh jurnalis asing dan dianggap ancaman itu Panglima TNI Jenderal Gatot dan Menhan Ryamizard Riyacudu,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Senin (16/1).

Kata Muslim, jurnalis merasa khawatir dengan ketokohan Jenderal Gatot Nurmantyo yang lebih dekat kepada rakyat dan antiasing. “Kalau Indonesia dipimpin Gatot Nurmantyo maka asing tidak suka, karena punya jiwa nasionalis yang tinggi,” papar Muslim. 

Muslim mengatakan, tulisan John McBeth, bagian dari skenario menjauhkan Panglima TNI dengan rakyat. “Tulisan John McBeth bagian propaganda untuk menjelekkan Panglima TNI di dunia internasional,” papar Muslim.

Selain itu, kata Muslim, saat ini, Panglima TNI Gatot Nurmantyo sangat dekat dengan kalangan rakyat dan mahasiswa.  

Jurnalis dan penulis asal Selandia Baru John McBeth menyindir Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dengan sebutan jenderal paranoid. Hal itu, ia tuliskan dalam artikel berjudul “Widodo, His Paranoid General and a ‘Rotting Situation’ in Indonesia” di South China Morning Post, Ahad (15/1).

McBeth juga menunjukkan ketidaksukaan terhadap Menteri Pertahanan Ryamizard Riyacudu yang pernah menjabat KSAD era 2000-an.

Dalam artikel itu, MCBeth menuliskan, Ryamizad mencurigai perwira Indonesia yang berlatih di luar negeri.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News