Ketua Umum PBNU Prof KH Said Aqil Siradj menegaskan situs internet yang berisi Islam radikal lebih berbahaya dari situs porno.
Menurut Kiai Said semua orang langsung sepakat atas kandungan mudhorot yang ditimbulkan situs porno. Sementara tidak semua orang dapat mencermati mudhorot dari muatan-muatan situs radikal.
“Semua orang mengerti situs porno itu berbahaya. Artinya siapa pun tanpa melibatkan pemerintah akan mencegah orang lain mengakses situs porno,” kata Kiai Said saat diskusi bertajuk “Media Islam, Demokrasi, dan Gerakan Terorisme: Respon NU Terhadap Situs Radikal” di Gedung PBNU, Jakarta, Jumat (10/4/2015) dikutip dari NU Online.
Kata Kiai Said, orang yang mengakses situs Islam radikal tidak tahu bahaya yang ditimbulkan walaupun isinya banyak mengutip ayat Al Quran dan Hadits tetapi punya tujuan untuk membuat Islam tidak ramah.
“Pokoknya asal ada ayat al-Quran dan haditsnya, orang langsung termotivasi. Padahal situs radikal itu tidak lain mentransfer konflik di Timur Tengah. Konflik Suni-Syiah diperbesar. Dulu di zaman para kiai sepuh kita masih hidup, tidak konflik karena pertentangan madzhab,” ujar Kiai Said.
Kalau diperhatikan, situs-situs radikal justru malah meninggalkan aspek dakwah yang rahmatan lil alamin dan nilai-nilai substansial dalam agama Islam. Muatan pokok ini yang justru dilewatkan situs-situs radikal itu.
Kiai Said menegaskan bahwa NU akan menentang kelompok manapun yang membawa konflik di belahan dunia manapun ke Tanah Air Indonesia yang damai.
“Sekarang ini, jelas ada pihak ketiga yang mendanani dan mengadu domba sesame warga Indonesia,” pungkas Kiai Said.