Kini isu makar akan bergulir cepat dan masif, menyadarkan semua pihak bahwa percuma membela Presiden Jokowi bila hasilnya aktivis dan rakyat yang bersikap kritis ditangkap-tangkapi. Sementara cukong BLBI yang merugikan negara ratusan triliun dibebaskan bahkan penista agama pun terkesan dilindungi dan dimuliakan.
Demikian dikatakan Ketua Progres 98 Faizal Assegaf kepada suaranasional, Rabu (7/12).
“Saya cuma kasih masukan buat pak Kapolri dan Kapolda DKI, satu aktivis ditangkap dengan tuduhan makar itu pertanda membenarkan hadirnya gerakan perlawanan terhadap rezim Jokowi,” ungkap Faizal.
Faizal mengatakan, kalau kepolisian sudah mulai mengusik kawan-kawan aktivis bakal berubah jadi petaka.
BACA JUGA:
- Ribut Jumlah Massa 412, Sesama Elit Golkar Hampir Adu Jotos
- Terkait Ahok, Pecah Kongsi PDIP dengan Golkar Cs
“Ingat sebagian besar aktivis pro perubahan saat aksi 212 memlih netral dan menyokong kinerga Polri untuk menciptkan situasi damai. Tapi kalau caranya begini, mereka bakal kecewa dan mulai bergerak,” papar Faizal.
Kata Faizal, kalau Kapolda Metro Jaya masih berpikir waras dan legowo hentikan drama hukum berjudul “makar bin makelar”. Fokus tuh tangani masalah-masalah yang lebih besar dan bertindak selaras dengan gaya kepemimpinan Jokowi yang elegan.
“Ambil posisi sebagai penegak hukum yang pro rakyat dan tidak terkesan jadi alat kepentingan politik untuk menakut-nakuti aktivis dan rakyat. Tidak ada manfaat dan cuma menambah kegaduhan saja,” papar Faizal.