Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang tidak terlibat dalam ‘Parade Indonesia Kita’ yang digagas partai politik pendukung Ahok seperti Golkar, NasDem, Hanura, PPP Kubu Djan Farid menandakan telah terjadi pecah kongsi dengan partai berlambang Banteng Moncong Putih.
“PDIP tidak terlibat parade Indonesia Kita dan ini makin menunjukkan pecah kongsi di tubuh pendukung Ahok,” kata pengamat politik Muhammad Huda kepada suaranasional, Senin (5/12).
Kata Huda, PDIP menilai acara yang dilaksanakan Golkar cs merusak aturan Car Free Day. “Djarot sebagai wakil Ahok saja tidak setuju. Ini menunjukkan ada persoalan besar di koalisi kubu Ahok,” ungkap Huda.
BACA JUGA:
- Ribut Jumlah Massa 412, Sesama Elit Golkar Hampir Adu Jotos
- Boikot Metro TV Jadi Trending Topic Pertama Indonesia di Twitter
Menurut Huda, posisi pendukung Ahok terutama non partai seperti Teman Ahok hanya ikut ke Golkar cs karena lebih didasarkan pada uang. “Lihat saja pendukung Ahok dari Teman Ahok tidak punya dasar ideologi dan hanya ikut-ikutan saja. Ideologinya hanya uang dari taipan,” papar Huda.
Selain itu, ia menilai, pecah kongsi PDIP dengan Golkar cs di Pilkada DKI 2017 makin menyulitkan Ahok memenangkan pertarungan. “Masalahnya uang dari taipan sudah cair, di antara koalisi pada berebut sendiri,” pungkas Huda.