KH Mustofa Bisri (Gus Mus) mengingatkan adanya ancaman neraka dengan mengatakan shalat Jumat di jalanan termasuk bid’ah besar.
“Gus Mus seorang tokoh NU yang sangat dihormati tentunya sangat tepat mengatakan, shalat Jumat di jalanan itu bidah besar,” kata kader NU, Muhammad Nur Hidayat kepada suaranasional, Jumat (25/11).
Kata Nur Hidayat, shalat Jumat di jalan sebagaimana dikatakan Gus Mus termasuk bid’ah besar. “Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Annasai ‘Dan semua perkara yang baru adalah bid’ah dan seluruh bid’ah adalah kesesatan dan seluruh kesesatan di neraka’, ini yang perlu diingatkan kepada umat Islam bahaya shalat jumat di jalanan,” ungkap Nur Hidayat.
Menurut Nur Hidayat, shalat jumat di jalanan lebih banyak mudhorotnya daripada manfaatnya. “Menganggu kepentingan umum jelas mudhorotnya lebih banyak daripada manfaatnya,” papar Nur Hidayat.
BACA JUGA:
- Prabowo Tegaskan Demo 212 Bukan Makar
- Aktivis Malari 1974: Sebarkan Isu Makar, Rezim Jokowi Bergaya Orde Baru
Gus Mus angkat bicara soal massa demo yang akan Salat Jumat di jalan protokol Jakarta.
Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang, Jawa Tengah mengeluarkan uneg-uneg nya melalui akun Twitter-nya, @gusmugusmu, Rabu (23/11/2016).
“Aku dengar kabar di ibu kota akan ada Jum’atan di jalan raya. Mudah2an tidak benar,”cuit Gus Mus sekitar pukul 16.00 WIB.
“Kalau benar, wah dalam sejarah Islam sejak zaman Rasulullah SAW baru kali ini ada BID’AH sedemikian besar. Dunia Islam pasti heran,” tulis dia lagi.
Gus Mus meminta massa demo yang akan salat Jumat di jalan untuk kembali memikirkan langkah tersebut. Menurut dia, salat di jalan tidak pernah diajarkan Rasulullah