Warga Katolik bernama Cornelia Elisa Sutanudjaja melayangkan protes keterlibatan Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) dalam Parade Bhinneka Tunggal Ika
“Kemarin saya membaca tanggapan KAJ terhadap aksi tanggal 19 November dan keterlibatan romo-romo,” kata Elisa yang sudah menjadi viral di whatsapp.
Kata Elisa, di saat institusimu dan agamamu kemungkinan mendapatkan ancaman, kalian cepat dan tanggap sekali bereaksi. “Namun ketika kaum-kaum yang dikasihi Tuhanmu terus menerus tergusur dan mengalami kekerasan, kamu diam,” ungkapnya.
BACA JUGA:
- Aktivis Malari 1974: Semua Aktivis dan Mantan Panglima TNI Ikut Demo 2 Desember 2016
- Politikus PDIP Sebarkan Berita Bohong
Ia menyoroti dan mengkritisi sikap Uskup dan romo-romo dalam Parade 19 November sangat berpotensi memperlebar polarisasi yg saat ini sudah sangat genting.
“Saya mulai meragukan misi Gereja Katolik (sebagai institusi), dengan membandingkan 2 hal, termasuk paska merenungi apa yang terjadi pada Romo Magnis,” ungkap perempuan yang juga berprofesi sebagai arsitek ini.
Elisa mengatakan, namanya Bhinneka itu bukan cuma SARA saja, golongan dan ekonomi termasuk. “Tanpa Keadilan Sosial tidak ada Bhinneka Tunggal Ika,” pungkas Elisa.