Ketua Umum PP Muhammadiyah Dahnil Simanjuntak calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyebarkan permusuhan dan kebencian dengan mengatakan, aksi yang terus menerus bisa menuju negara barbar.
“Aduh kenapa Ahok tidak stop menebar permusuhan dan kebencian? Satu orang ini terus mengancam keberagaman Indonesia,” kata Dahnil di akun Twitter-nya @Dahnilanzar.
Dahnil mengutarakan seperti itu sambil melampirkan artikel dari tribunnews berjudul “Ahok Sebut Aksi Massa Layaknya Kaum Barbar”.
Selain itu, ia mengatakan, muslim yang protes tindakan Ahok justru dilabeli negatif sebagai Islam radikal.
“Muslim yg protes karena keyakinannya diperhina dituduh radikalis. Mrk yg terbeli untuk memaklumi penghinaan tsb disebut toleran,” kicau Dahnil.
Ahok menyebut aksi massa yang terus berlangsung terkait dirinya dalam persoalan kasus surat Al Maidah 51, negara akan terpecah-belah.
“Sekarang kan banyak hoax di mana-mana, katanya tanggal 18 bakal turun 5 juta, 25 juta. Kalau mau turun kayak gitu ini negara bakalan pecah,” kata Ahok di rumahnya, di KompleksPantai Mutiara, Jakarta Utara, Kamis (10/11/2016) kemarin.
Calon gubernur nomor urut dua itu menilai, aksi massa tersebut layaknya kaum barbar. Sebab, hanya untuk mengalahkan seseorang harus mendatangkan massa begitu banyak.
“Kita kembali ke zaman barbar lagi, jadi kalau mau mengalahkan orang ini datangkan 6 juta, terus ngapain hadap-hadapan 5 juta atau 6 juta, mau perang kolosal kayak perang zaman dulu yang perang berminggu-minggu? Kan lucu,” tuturnya.