Menkopolhukam Wiranto setelah mengadakan pertemuan dengan SBY bisa memerankan seperti pada 1998 yang meminta Presiden Soeharo mundur. Peran Wiranto bisa diwujudkan pada saat ini kepada Presiden Jokowi terlebih situasi makin panas dan mantan Wali Kota Solo itu terlihat masih melindungi Ahok.
“Pertemuan SBY-Wiranto kemudian ke JK, dan pada saat bersamaan ada konsolidasi kelompok yang meminta pengadilan Ahok. Ada Dugaan pertemuan SBY-Wiranto bisa mengarah untuk permintaan mundur Jokowi jika tidak tegas terhadap kasus Ahok,” kata pengamat politik Baidhowi kepada suaranasional, Rabu (2/10).
Kata Baidhowi, posisi Jokowi sebagai Presiden dan petugas partai PDIP memang cukup sulit. “Satu sisi Ahok didukung PDIP yang mana Jokowi sebagai petugas partai harus tunduk pada aturan partai yang melindungi Ahok dari jerat hukum kasus penistaan agama,” papar Baidhowi.
Menurut Baidhowi, bisa jadi Jokowi lebih mengorbankan dirinya untuk kepentingan Ahok dan PDIP. “Kalau Jokowi mundur tentunya bagi para relawan dan kader PDIP dianggap pahlawan karena punya prinsip mempertahankan sosok Ahok yang mewakili minoritas untuk menjaga Pancasila,” jelas Baidhowi.
Kata Baidhowi, pengorbanan Jokowi itu lebih untuk menjaga taipan, cukong yang telah menggelontorkan dana ke Ahok-Djarot. “Padahal taipan, cukong sudah menggelontorkan dana ke Ahok-Djarot, makanya Jokowi lebih baik mengorbankan dirinya untuk keberlangsungan Ahok-Djarot,” ungkap Baidhowi.
BACA JUGA:
- Aktivis ICW Pendukung Ahok Doakan 4 November Jakarta Hujan Deras
- Ahmad Dhani: Pendukung Ahok, Islam Jongos
Wiranto membenarkan pertemuannya dengan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Selasa Siang salah satunya berkaitan dengan rencana demo besar, Jumat, 4 November 2016.
Lagipula, kata dia, kunjungan SBY memang berkaitan dengan situasi-situasi terkini di Indonesia. “Ya seputar itulah (demo 4 November),” ujar Wiranto di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (1/11).
Wiranto melanjutkan bahwa SBY memberikan sejumlah pandangan dari perspektif dia selaku mantan prajurit dan mantan Presiden Republik Indonesia. Menurut Wiranto SBY menginginkan demo yang kondusif dan tidak berujung gaduh.
“Masukannya secara garis besar sama dengan saya karena sama-sama Menkopolhukam kan. Satu pemahaman, satu ilmu,” ujar Wiranto.