Hubungan antara Presiden Joko Widodo dengan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dinilai selama ini Ahok dilindungi oleh Presiden, terutama terkait kasus dugaan penistaan agama.
Presiden Jokowi menegaskan tak akan melindungi Ahok terkait kasus yang sedang bergulir. Bahkan Jokowi siap turun jika kasus itu tak tuntas didalam pertemuannya dengan para ulama yang diwakili MUI, Muhammadiyah dan NU.
“Sebagai Presiden saya tidak akan melakukan intervensi apapun terhadap proses hukum, kalau tidak berjalan dengan baik baru saya turun tangan.
Saya tidak melindungi Ahok, saya bertemu dengan Ahok dalam kaitan Sebagai Presiden dan gubernur saja,” kata Dahnil Anzar ketua umum PP Pemuda Muhammadiyah mengutip ucapan Presiden usai bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (1/11/2016). Dahnil mewakili Muhammadiyah.
Suasana pertemuan siang tadi layaknya pertemuan resmi, Presiden menyampaikan soal tujuannya mengundang para tokoh agama.
Kemudian, beberapa tokoh menyampaikan pandangannya
“Singkatnya, semua tokoh agama menyampaikan bahwa proses hukum harus dilakukan dengan adil dan berkeadilan. Bahkan Pak Haedar (Ketua Umum Muhammadiyah) menyampaikan, sengketa publik bisa memperoleh titik moderat bila jalur hukum dilakukan dengan adil, dan kami fokus pada bagian itu,” lanjutnya.
Bahkan tidak hanya sampai situ, menurut Dahnil, Haedar menyampaikan pesan agar Presiden menularkan keteladanan atau mengingatkan para kepala daerah seluruh Indonesia agar tidak asal ucap, dan tidak ceroboh dalam menggunakan kata-kata.
Dalam pertemuan itu, Dahnil juga ikut bersuara dan menyampaikan dua hal. Pertama meminta penjelasan Presiden soal mengapa yang diundang MUI, Muhammadiyah dan NU, bukan ormas yang akan berdemo.
“Kedua, Pak Presiden, publik kecewa, agaknya penting Pak Presiden menyatakan dengan tegas dan terang bahwa kita akan tindak secara hukum bila Ahok betul menistakan keberagaman dan Islam,” kata Dahnil kepada Jokowi.
‘Setelah pernyataan saya tersebut Pak Presiden menyampaikan: ‘Penting hari ini kita membangun kultur ekonomi, politik, sosial dan budaya yang kuat untuk menjawab masalah kesenjangan antar wilayah. Nah salah satunya ya melalui revolusi mental itu,” tambahnya.
“Hari ini kita terlalu banyak memproduksi Undangan-undang dan mohon maaf orientasinya proyek. Dikit-dikit hukum, dikit-dikit hukum, padahal nilai etika di atas hukum maka revolusi mental penting. Demikian ya, Terimakasih.”
Akhirnya kata Dahnil, pertemuan ditutup Presiden Joko Widodo dengan diakhiri sesi foto, dan dia senang menyampaikan hal itu langsung kepada Presiden.