Pernyataan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menistakan agama Islam sangat melukai bangsa Indonesia.
“Sebagai Bangsa Indonesia kami semua terluka akibat pernyataan Ahok yang sudah menista agama Islam,” ujar aktivis politik Sony kepada suaranasional, Senin (31/10).
Sony mengatakan, pernyataan Ahok memunculkan konflik SARA di Jakarta maupun wilayah Indonesia karena bisa memunculkan kebencian terhadap etnis tertentu.
“Selain murni pelanggaran KUHP pasal 156, pernyataan Ahok sangat rawan menimbulkan konflik sosial dan SARA jika tidak segera ditindak,” jelas
Sony merasa heran dengan aparat kepolisian yang terkesan lambat dalam menangani kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok.
BACA JUGA:
- Ahok Pasrah, Serahkan Pengamanan Demo 4 November ke Aparat
- Survei Ahok-Djarot Turun, PDIP Optimis Menang Satu Putaran
“Yang anehnya penegak hukum seolah-olah melihat hal ini dari kepentingan Politik kelompok tertentu dan juga ormas Islam tertentu, padahal ini murni tuntutan penindakan pelanggaran hukum yang dilakukan Ahok,” ujar Sony.
Kata Sony, sikap yang ditunjukkan aparat kepolisian terhadap kasus Ahok memunculkan kecurigaan dari masyarakat.
“Mau tidak mau ini menimbulkan prespektif di masyarakat bahwa Polri tidak serius menangani kasus pelanggaran hukum yang sudah dilakukan Ahok,” jelas Sony.
Ia pun menyayangkan sikap aparat kepolisian yang lebi unjuk kekuatan melalui Brimob yang akan dikerahkan dalam pengamanan pada demo 4 November 2016.
“Ini logika aneh yang dipakai oleh penegak hukum, kenapa tidak segera menindak dan menangkap Ahok, tapi koq malah terkesan show off force,” pungkas Sony.