Ahok Munculkan Konflik Baru dengan Sebut Pancasila tak Sempurna Bila Dirinya Belum Jadi Presiden

16-46-45-ahok-marah-tunjuk-jari-batik-ok.jpgGubernur DKI Jakarta Basuk Tjahaja Purnama (Ahok) memunculkan konflik baru dengan menyatakan Pancasila tidak sempurna jika minoritas seperti dirinya tidak menjadi presiden.

“Kalau selalu menyebut minoritas dan saat ini Pancasila belum sempurna bila minoritas seperti Ahok belum jadi presiden itu berarti Ahok sengaja munculkan konflik dan memecah belah bangsa. Orang ini sangat berbahaya,” kata aktivis politik Ahmad Lubis kepada suaranasional, Rabu (19/10).

Kata Lubis, pernyataan Ahok selalu memunculkan gesekan berbagai kelompok di Indonesia. “Padahal di berbagai wilayah Indonesia termasuk Indonesia sudah ada kearifan dan paham akan Pancasila dan tidak perlu diajari oleh seorang Ahok,” papar Lubis.

Lubis mencurigai Ahok yang selalu membuat pernyataan kontroversi bagian dari agen intelijen asing yang bertujuan untuk memprovokasi rakyat Indonesia biar rusuh. “Ada kekuatan asing besar yang mendukung Ahok sehingga ia bisa berbicara seenaknya sendiri,” jelas Lubis.

Ahok menyebut aplikasi Pancasila akan sempurna saat bangsa Indonesia tidak lagi mempermasalahkan Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA) dari seorang presiden. Ketika itu pemimpin dinilai dari prestasi dan kinerja.

“Kalau tahun depan saya bisa terpilih karena prestasi saya, bukan karena SARA dan adu program, maka tembok rumah Pancasila selesai dibangun,” imbuhnya, Sabtu (15/10).

Nah, lanjut dia, rumah Pancasila itu akan selesai dibangun jika yang dicap dirinya bisa menjadi presiden.

“Kalau satu hari yang dicap minoritas di negeri ini, konstitusi menjamin bisa menjadi presiden republik ini. Maka atap dan pagar rumah Pancasila lengkap kita bangun,” kata Ahok yang disambut tangan meriah.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News