Partai Demokrasi Indonesia perjuangan (PDIP) menuding Majelis Ulama Indonesia (MUI) mirip tim sukses lawan dari Ahok dengan membuat keputusan pernyataan mantan Bupati Belitung Timur itu menistakan Al Quran dan Islam.
“Kayaknya semangatnya lebih tim sukses daripada membina umat agar tidak beringas dan menjaga kualitas demokrasi,” Sekretaris Badiklat Pusat DPP PDIP, Eva Kusuma Sundari, Rabu (13/10).
Kata Eva, MUI tidak perlu mengeluarkan keputusan seperti itu karena Ahok sudah meminta maaf terhadap Umat Islam. “MUI itu kurang baca,” ungkap Eva.
Sebelumnya MUI menyatakan pernyataan Ahok dikategorikan melakukan penistaan agama dan menghina ulama yang memiliki konsekuensi hukum,” tegas KH Maruf Amin, Selasa (11/10/2016).
KH Maruf Amin menuturkan, MUI merekomendasikan pemerintah dan masyarakat wajib menjaga harmoni kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.Selanjutnya, pemerintah wajib mencegah setiap penodaan dan penistaan Alquran dan agama Islam dengan tidak melakukan pembiaran atas perbuatan tersebut.
“Aparat penegak hukum wajib menindak tegas setiap orang yang melakukan penodaan dan penistaan agama serta penghinaan terhadap ulama sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Aparat penegak hukum diminta proaktif melakukan penegakan hukum secara tegas, cepat, proporsional, dan profesional dengan memperhatikan rasa keadilan masyarakat, agar masyarakat memiliki kepercayaan terhadap penegakan hukum,” tegasnya.