Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang meminta maaf atas kasus pelecehan terhadap Al Quran Surat Al Maidah ayat 51 merupakan sengaja menguji umat Islam.
“Ahok sengaja menguji umat Islam dengan meminta maaf. Jika umat Islam tidak terima maka Ahok akan berkata Islam itu buruk tidak terima permintaan maaf, jika menerima maaf, maka umat Islam kelihatan lemah karena tidak dibawa ke ranah hukum,” kata pengamat Muhammad Huda kepada suaranasional, Senin (10/10).
Kata Huda, permintaan maaf yang dilakukan Ahok melihat desakan dari berbagai ormas Islam untuk mengajukan mantan Bupati Belitung Timur itu masuk penjara. “Pasca Ahok minta maaf, ormas Islam pun terpecah, ada yang menerima ada yang ingin meneruskan ke ranah hukum. Itu hanya cara strategi Ahok untuk memecah umat Islam,” papar Huda.
Huda mengatakan, pernyataan Ahok itu tidak bisa dipegang sebagaimana akan maju melalui independen tetapi nyatanya melalui partai politik. “Ini politik jangan dilihat hitam putih, tapi secara komprehensif dan umat Islam jangan mau diakali Ahok lagi,” papar Huda.
Sebelumnya, Ahok minta maaf kepada seluruh umat Islam di Indonesia yang merasa tersinggung dengan ucapannya.
Ahok menafsirkan Surat Al-Maidah ayat 51 saat berkunjung ke Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu pada 27 september lalu.
Ahok mengatakan tidak berniat melecehkan ayat suci Al Quran. Karenanya, Ahok menyampaikan permintaan maaf, bila ada yang tersinggung karena ucapannya.
“Saya sampaikan kepada semua umat Islam, ataupun orang yang merasa tersinggung, saya sampaikan mohon maaf. Tidak ada maksud saya melecehkan agama Islam ataupun Al Quran,” ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (10/10)