Budi Gunawan yang menjabat Kepala Badan Intelijen Negara (BG) bisa ‘bermain’ untuk memenangkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilkada DKI 2017.
“Pilpres 2014, BG pernah bertemu dengan politikus PDIP Trimedya Panjaitan dan Komisioner KPU Hadar Gumay, apa kepentingan BG dengan KPU, dan kasusnya hilang begitu saja,” kata pengamat politik Ahmad Baidhowi kepada suaranasional, Rabu (21/9).
Kata Baidhowi, BG yang ditempatkan di BIN tentunya akan mengikuti kemauan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. “Loyalitas BG ke Mega lebih besar terlebih lagi ia mendapat jabatan dikarenakan jasa PDIP dan Megawati,” jelas Baidhowi.
Menurut Baidhowi, BG dengan jabatan strategis di BIN bisa melakukan operasi intelijen untuk kemenangan Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2017. “Untuk jangka panjang kemenangan PDIP di Pemilu 2019 dan Pilpres 2019,” ungkap Baidhowi.
Selain itu, kata Baidhowi, PDIP pun ingin menyapu bersih Gubernur di seluruh Jawa baik Jatim, Jateng dan Jabar. “Target selanjutnya Jatim dikuasai PDIP. Dengan penguasaan Gubernur oleh PDIP maka sangat mudah untuk mobilisasi di Pemilu 2019 dan Pilpres 2019. Tentunya ditambah dengan operasi intelijen,” pungkas Baidhowi.