PDIP yang mengusung dan mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilkada DKI 2017 menandakan partai berlambang banteng moncong putih ini tidak sesuai jargonnya membela wong cilik.
“Seharusnya berpihak dan mengambil sikap untuk berjuang dan membela rakyat kecil,” kata Ketua bidang Sosial & Politik Gerakan Pemuda Islam (GPI) Eko Saputro dalam pernyataan kepada intelijen, Rabu (21/9).
Kata Eko Saputro, Ahok adalah simbul dan cikal bakal awal dari proses kehancuran dan krisis kepercayaan rakyat terhadap partai pemenang pemilu 2014 tersebut.
Menurut Eko Saputro, PDIP terindikasi beranggotakan dan di dukung oleh mayoritas 80 persen anggotanya, kader dan simpatisannya adalah antek PKI.
Kata Eko, indikasi PDIP antek PKI terlihat jelas dalam beberapa program kerja Presidennya yang berasal dari PDIP yang mengusung jargon nasional Revolusi Mental.
“Revolusi Mental ini adalah pernyataan dan sikap yang pernah dilontarkan oleh seorang petinggi PKI yaitu Dipa Nusantara Aidit (DN Aidit) sebelum meletusnya G/30/S/PKI.Bahkan jika kita mampu mencerdasi beberapa program lainnya,” papar Eko.